-------------------------------------
نَكِرَة - مَعْرِفَة
NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)
Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
1) ISIM
NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal
(tak tentu).
2) ISIM
MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari
setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin (
ً ٍ ٌ
).
Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf
Alif-Lam (
ال )
di awalnya.
Contoh Isim
Nakirah: بَيْتٌ
(=
sebuah rumah),
وَلَدٌ
(=
seorang anak)
Contoh Isim
Ma'rifah: اَلْبَيْتُ
(=
rumah itu), اَلْوَلَدُ
(= anak
itu)
Coba
bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah
dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:
ذَلِكَ
بَيْتٌ. اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ.
|
= Itu sebuah rumah. Rumah itu baru. |
جَاءَ وَلَدٌ.
اَلْوَلَدُ مُؤَدِّبٌ.
|
= Datang seorang anak. Anak itu sopan. |
Selain Isim yang
berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1.
ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah,
meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.
Contoh: أَحْمَدُ
(=
Ahmad),
عَلِيٌّ
(= Ali),
مَكَّةُ
(=
Makkah)
2.
ISIM DHAMIR (Kata Ganti).
Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau
seseorang atau sekelompok benda/orang.
Contoh:
أَنَا
(= aku,
saya),
نَحْنُ
(= kami,
kita),
هُوَ
(= ia, dia)
Isim Dhamir
ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci
-------------------------------------
صِفَة-مَوْصُوْف / مُضَاف-مُضَاف إِلَيْهِ / مُبْتَدَأ-خَبَر
SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati)
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
Berkaitan dengan
Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau
baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata)
yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:
1. SHIFAT (
صِفَة
) dan MAUSHUF (
مَوْصُوْف )
Bila
rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah
(tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di
depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah
Shifat.
بَيْتٌ
جَدِيْدٌ
|
= (sebuah) rumah
baru |
اَلْبَيْتُ
الْجَدِيْدُ
|
=
rumah yang baru |
بَيْتٌ
كَبِيْرٌ وَاسِعٌ
|
= (sebuah) rumah besar
lagi luas |
اَلْبَيْتُ
الْكَبِيْرُ الْوَاسِعُ
|
=
rumah yang besar lagi luas |
2. MUDHAF (
مُضَاف
) dan MUDHAF ILAIH (
مُضَاف
إِلَيْه
)
Rangkaian dua buah
Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa
tanwin) dinamakan Mudhaf
sedang kata yang paling belakang adalah
Ma'rifah dinamakan Mudhaf
Ilaih. Contoh:
| بَيْتُ
الْمُدَرِّسِ |
(=buku
guru) |
|
بَيْتُ زَيْدٍ |
(=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah) |
| مِفْتَاحُ
بَيْتِ الْمُدَرِّسِ |
(=kunci rumah guru) |
Bila Mudhaf berupa
Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya
dihilangkan. Perhatikan contoh di bawah ini:
| مُسْلِمَا
الْجَاوِيِّ |
(=dua muslim Jawa) |
|
| مُسْلِمُو الْجَاوِيِّ |
(=muslimin
Jawa) |
|
مُسْلِمَا
dari kata
مُسْلِمَانِ
(=dua orang muslim)
-->
Mutsanna
مُسْلِمُو
dari kata
مُسْلِمُوْنَ
(=orang-orang muslim)
--> Jamak Salim
Baik
Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah
JUMLAH MUFIDAH (جُمْلَة
مُفِيْدَة) atau
Kalimat Sempurna.
Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah
Mufidah (Kalimat Sempurna).
3. MUBTADA' (
مُبْتَدَأ
) dan KHABAR (
خَبَر )
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (جُمْلَة
اِسْمِيَّة)
atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah
Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada'
(Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada'
dalam
keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan
Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
|
Jumlah Ismiyyah |
Mubtada' |
Khabar |
|
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ |
اَلْبَيْتُ
|
كَبِيْرٌ |
(=rumah itu besar)
|
(=rumah itu)
|
(=besar)
|
|
اَلْبَيْتُ
الْكَبِيْرُ غَالٌ |
اَلْبَيْتُ
الْكَبِيْرُ |
غَالٌ |
(=rumah
yang besar itu
mahal)
|
(=rumah
yang besar itu)
|
(=mahal) |
|
بَيْتُ الْكَبِيْرِ جَمِيْلٌ |
بَيْتُ الْكَبِيْرِ |
جَمِيْلٌ |
| (=rumah
besar itu indah) |
(=rumah
besar itu) |
(=
indah) |
|
مِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِ صَغِيْرٌ |
مِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِ |
صَغِيْرٌ |
| (=kunci rumah besar itu kecil) |
(=kunci rumah
besar itu) |
(=kecil) |
Dari contoh kalimat di
atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf
(contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk
mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan
Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing
pola tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:
| Shifat-Maushuf |
Mudhaf-Mudhaf
Ilaih |
Mubtada'-Khabar |
بَيْتٌ جَدِيْدٌ
|
بَيْتُ الْجَدِيْدِ
|
اَلْبَيْتُ جَدِيْدٌ
|
(sebuah rumah baru)
|
(rumah baru)
|
(rumah itu baru)
|
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ
|
بَيْتُ الْكَبِيْرِ
|
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ
|
(rumah yang besar)
|
(rumah besar)
|
(rumah itu besar)
|
Selanjutnya kita akan membahas
tentang Isim Dhamir atau Kata
Ganti
-------------------------------------
ضَمِيْر
DHAMIR (Kata
Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan
atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
أَحْمَدُ يَرْحَمُ
اْلأَوْلاَدَ
= Ahmad menyayangi anak-anak
هُوَ يَرْحَمُهُمْ
= Dia
menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata
أَحْمَدُ
diganti dengan
هُوَ
(=dia), sedangkan
الأَوْلاَد
(=anak-anak) diganti dengan
هُمْ
(=mereka).
Kata
هُوَ
dan
هُمْ
dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:
1) DHAMIR
RAFA' (
ضَمِيْر
رَفْع ) yang berfungsi
sebagai Subjek.
2) DHAMIR
NASHAB (
ضَمِيْر
نَصْب
) yang berfungsi
sebagai Objek.
Dhamir
Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata,
sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri
atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dalam kalimat:
هُوَ يَرْحَمُهُمْ
(= Dia
menyayangi mereka):
- Kata
هُوَ
(=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata
هُمْ
(=mereka) adalah
Dhamir Nashab
-------------------------------------
ضَمِيْر رَفْع
DHAMIR
RAFA' (Kata Ganti Subjek)
Semua Dhamir dapat dikelompokkan
menjadi tiga
macam:
1. MUTAKALLIM (
مُتَكَلِّم
) atau pembicara (orang pertama).
a) Mufrad:
أَنَا
(= aku, saya) untuk
Mudzakkar maupun Muannats.
b) Mutsanna/Jamak:
نَحْنُ
(= kami, kita) untuk
Mudzakkar maupun Muannats.
2. MUKHATHAB (
مُخَاطَب
) atau lawan bicara
(orang kedua). Terdiri
dari:
a) Mufrad:
أَنْتَ
(= engkau) untuk Mudzakkar
dan
أَنْتِ
untuk Muannats.
b) Mutsanna:
أَنْتُمَا
(= kamu berdua) untuk
Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak:
أَنْتُمْ
(= kalian) untuk Mudzakkar
dan
أَنْتُنَّ
untuk Muannats.
3. GHAIB (
غَائِب
) atau tidak
berada di tempat (orang ketiga).
Terdiri dari:
a) Mufrad:
هُوَ
(= dia) untuk Mudzakkar
dan
هِيَ
untuk Muannats.
b) Mutsanna:
هُمَا
(= mereka berdua) untuk
Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak:
هُمْ
(= mereka) untuk Mudzakkar
dan
هُنَّ
untuk Muannats.
Hafalkanlah keduabelas bentuk Dhamir Rafa' di atas
beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya
-------------------------------------
ضَمِيْر نَصْب
DHAMIR
NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari
Dhamir Rafa' yang terdiri dari:
Dhamir Rafa'
|
Dhamir Nashab
|
|
Dhamir Rafa'
|
Dhamir Nashab
|
| أَنَا
|
ي
|
|
أَنْتُنَّ
|
كُنَّ |
|
نَحْنُ
|
نَا |
|
هُوَ
|
هُ |
| أَنْتَ
|
كَ |
|
هِيَ
|
هَا |
| أَنْتِ
|
كِ |
|
هُمَا
|
هُمَا |
| أَنْتُمَا
|
كُمَا |
|
هُمْ
|
هُمْ |
| أَنْتُمْ
|
كُمْ |
|
هُنَّ
|
هُنَّ |
Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak
dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam suatu kalimat,
baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.
1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim
dalam kalimat:
| أَنَا مُسْلِمٌ،
دِيْنِيَ
اْلإِسْلاَمُ |
= saya seorang muslim,
agamaku Islam |
| نَحْنُ مُسْلِمُوْنَ،
دِيْنُنَا اْلإِسْلاَمُ |
= kami orang-orang
muslim, agama kami Islam |
| أَنْتَ مُسْلِمٌ،
دِيْنُكَ
اْلإِسْلاَمُ |
= engkau (lk) seorang
muslim, agamamu Islam |
| أَنْتِ مُسْلِمَةٌ،
دِيْنُكِ
اْلإِسْلاَمُ |
= engkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam |
2) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Fi'il
dalam kalimat:
| أَنْتُمَا
مُسْلَمَانِ، اَللهُ
يَرْحَمُكُمَا |
= kamu berdua adalah
muslim, Allah
merahmati kamu berdua |
| أَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ،
اَللهُ
يَرْحَمُكُمْ |
= kalian (lk) adalah
muslimun, Allah
merahmati kalian |
| أَنْتُنَّ
مُسْلِمَاتٌ،
اَللهُ
يَرْحَمُكُنَّ |
= kalian (pr) adalah
muslimat, Allah
merahmati kalian |
| هُوَ
مُسْلِمٌ، اَللهُ
يَرْحَمُهُ |
= dia (lk) adalah
muslim, Allah
merahmatinya |
3) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Harf
dalam kalimat:
|
هِيَ مُسْلِمَةٌ،
عَلَيْهَا السَّلاَمُ |
= dia (pr)
adalah seorang muslimah,
atasnya keselamatan |
| هُمَا
مُسْلِمَانِ،
عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ |
=
mereka berdua adalah muslim, atas mereka berdua
keselamatan |
| هُمْ
مُسْلِمُوْنَ،
عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ |
=
mereka (lk) adalah muslimin, atas
mereka keselamatan |
| هُنَّ
مُسْلِمَاتٌ،
عَلَيْهِنَّ السَّلاَمُ |
=
mereka (pr) adalah muslimat, atas
mereka keselamatan |
Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada
Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-Mudhaf Ilaih dimana
Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di belakangnya
merupakan Mudhaf Ilaih.
بَيْتِيْ
(=rumahku) -->
بَيْتٌ
[Mudhaf] +
ي
[Mudhaf Ilaih]
كِتَابُكَ
(=bukumu) -->
كِتَابٌ
[Mudhaf] +
كَ
[Mudhaf Ilaih]
مَدْرَسَتُهُمْ
(=sekolah mereka) -->
مَدْرَسَةٌ
[Mudhaf] +
هُمْ [Mudhaf Ilaih]
Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas
beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!
-------------------------------------
فِعْل
FI'IL (Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja
dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY (
فِعْل
مَاضِي
) atau Kata
Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' (
فِعْل
مُضَارِع
) atau Kata
Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il (
فَاعِل
) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata,
sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata
dan di akhir kata.
|
Dhamir |
Fi'il Madhy |
Fi'il Mudhari' |
Tarjamah |
| أَنَا |
فَعَلْتُ
|
أَفْعَلُ |
= saya mengerjakan |
| نَحْنُ |
فَعَلْنَا |
نَفْعَلُ |
= kami mengerjakan |
| أَنْتَ |
فَعَلْتَ |
تَفْعَلُ |
= engkau (lk) mengerjakan |
| أَنْتِ |
فَعَلْتِ |
تَفْعَلِيْنَ |
= engkau (pr) mengerjakan |
| أَنْتُمَا |
فَعَلْتُمَا |
تَفْعَلاَنِ |
= kamu berdua mengerjakan |
| أَنْتُمْ |
فَعَلْتُمْ |
تَفْعَلُوْنَ |
= kalian (lk) mengerjakan |
| أَنْتُنَّ |
فَعَلْتُنَّ |
تَفْعَلْنَ |
= kalian (pr) mengerjakan |
| هُوَ |
فَعَلَ |
يَفْعَلُ |
= dia (lk) mengerjakan |
| هِيَ |
فَعَلَتْ |
تَفْعَلُ |
= dia (pr) mengerjakan |
| هُمَا |
فَعَلاَ |
يَفْعَلاَنِ |
= mereka berdua (lk)
mengerjakan |
| هُمَا |
فَعَلَتَا |
تَفْعَلاَنِ |
= mereka berdua (pr)
mengerjakan |
| هُمْ |
فَعَلُوْا
|
يَفْعَلُوْنَ |
= mereka (lk) mengerjakan |
| هُنَّ |
فَعَلْنَ |
يَفْعَلْنَ |
= mereka (pr) mengerjakan |
Perlu
diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH (
جُمْلَة
فِعْلِيَّة
) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il
(Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib atau
"orang ketiga" (
هُنَّ
-
هُمْ
-
هُمَا
-
هِيَ
-
هُوَ
).
a. Bila Fa'il
mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut
harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ
دَخَلَ الْمَسْجِدَ
|
=
muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ دَخَلَتِ الْمَسْجِدَ
|
=
muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ دَخَلاَ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ
دَخَلَتَا الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ دَخَلُوا الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ دَخَلْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimat memasuki masjid |
Contoh Jumlah
Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ
يَدْخُلُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ
تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ
يَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ
تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ
يَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ
يَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimat memasuki masjid |
b. Sedangkan
bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il
tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi
untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf Ta
Ta'nits ( ت
تَأْنِيْث )
atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy
yang terletak sebelum Fa'il:
دَخَلَ
اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ
الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ
الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ
الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ
|
=
dua muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ
الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimin memasuki masjid |
دَخَلَتِ
الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimat memasuki masjid |
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
يَدْخُلُ
اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ
الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ
|
=
muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ
الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ
الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ
|
= dua
muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ
الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimin memasuki masjid |
تَدْخُلُ
الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ
|
= kaum
muslimat memasuki masjid |
2) Untuk
Fa'il lainnya (
أَنْتُنَّ -
أَنْتُمْ
- أَنْتُمَا
- أَنْتَ
- أَنْتِ
- نَحْنُ
- أَنَا
)
tetap
mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
|
Fi'il Madhy |
Fi'il Mudhari'
|
|
دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ |
(أَنَا) أَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
|
saya telah memasuki masjid |
saya memasuki
masjid |
|
دَخَلْنَا الْمَسْجِدَ |
(نَحْنُ) نَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
|
kami telah memasuki masjid |
kami memasuki masjid |
|
دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ |
(أَنْتَ) تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ |
|
engkau telah memasuki masjid |
engkau memasuki masjid
|
|
دَخَلْتِ الْمَسْجِدَ |
(أَنْتِ)
تَدْخُلِيْنَ الْمَسْجِدَ |
| engkau (pr) telah
memasuki masjid |
engkau (pr) memasuki
masjid |
|
دَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ |
(أَنْتُمَا) تَدْخُلاَنِ
الْمَسْجِدَ |
| kamu berdua telah
memasuki masjid |
kamu berdua memasuki
masjid |
|
دَخَلْتُمُ الْمَسْجِدَ |
(أَنْتُمْ) تَدْخُلُوْنَ
الْمَسْجِدَ |
| kalian (lk) telah
memasuki masjid |
kalian (lk) memasuki
masjid |
|
دَخَلْتُنَّ الْمَسْجِدَ |
(أَنْتُنَّ) تَدْخُلْنَ
الْمَسْجِدَ |
| kalian (pr) telah
memasuki masjid |
kalian (pr) memasuki
masjid |
Carilah
sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari'
dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!
-------------------------------------
فِعْل اْلأمْر
FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)
Fi'il Amar atau Kata Kerja
Perintah adalah fi'il
yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai
orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai
orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa
yang menjadi Fa'il
(Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah
Dhamir
Mukhathab
(lawan bicara) atau "orang kedua"
sebagai orang yang diperintah untuk melakukan
pekerjaan
tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari:
أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا
- أَنْتِ - أَنْتَ
.
Fa'il
|
Fi'il Amar |
Tarjamah |
| أَنْتَ |
اِفْعَلْ |
= (engkau -lk) kerjakanlah!
|
| أَنْتِ |
اِفْعَلِيْ |
= (engkau -pr) kerjakanlah! |
| أَنْتُمَا |
اِفْعَلاَ |
= (kamu berdua) kerjakanlah! |
| أَنْتُمْ |
اِفْعَلُوْا |
= (kalian -lk) kerjakanlah! |
| أَنْتُنَّ |
اِفْعَلْنَ |
= (kalian -pr) kerjakanlah! |
Contoh dalam
kalimat:
dari fi'il
عَمِلَ
(= beramal, bekerja)
menjadi Fi'il Amar:
|
اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ |
= bekerjalah untuk
akhiratmu (lk) |
|
اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ |
=
bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
|
|
اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا |
=
bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
|
|
اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ |
=
bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
|
|
اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ |
=
bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
|
Dari fi'il
أَقَامَ
(=mendirikan) menjadi Fi'il Amar:
|
أَقِمْ صَلاَتَكَ |
= dirikanlah shalatmu (lk)
|
|
أَقِمِيْ صَلاَتَكِ |
= dirikanlah shalatmu (pr) |
|
أَقِمَا صَلاَتَكُمَا |
= dirikanlah shalat kamu berdua |
|
أَقِيْمُوْا صَلاَتَكُمْ |
= dirikanlah shalat kalian (lk) |
|
أَقِمْنَ صَلاَتَكُنَّ |
= dirikanlah shalat kalian (pr) |
Dari fi'il
كَبَّرَ (=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:
كَبِّرْ
رَبَّكَ
|
= besarkanlah
(agungkanlah) Tuhan kamu (lk) |
|
كَبِّرِيْ رَبَّكِ |
=
besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr) |
|
كَبِّرَا رَبَّكُمَا |
=
besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua |
|
كَبِّرُوْا رَبَّكُمْ |
=
besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk) |
|
كَبِّرْنَ رَبَّكُنَّ |
=
besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr) |
Sebagai
catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan
awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf
akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:
|
الصَّلاَةَ |
+ |
أَقِمْ |
= |
أَقِمِ الصَّلاَةَ |
|
|
(=shalat) |
|
(=dirikanlah) |
|
(=dirikanlah shalat) |
|
Carilah
contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits
-------------------------------------
فِعْل النَّهْي
FI'IL NAHY (Kata Kerja
Larangan)
Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk
negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal
menambahkan harf
لاَ
(=jangan) dan memasukkan huruf تَ
di awal Fi'il
Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
|
Fa'il |
Fi'il Amar |
Fi'il Nahy |
Tarjamah |
| أَنْتَ |
اِفْعَلْ |
لاَ تَفْعَلْ
|
= jangan (engkau -lk) kerjakan
|
| أَنْتِ |
اِفْعَلِيْ |
لاَ تَفْعَلِيْ |
= jangan (engkau -pr) kerjakan |
| أَنْتُمَا |
اِفْعَلاَ |
لاَ تَفْعَلاَ |
= jangan (kamu berdua) kerjakan |
| أَنْتُمْ |
اِفْعَلُوْا |
لاَ تَفْعَلُوْا |
= jangan (kalian -lk) kerjakan |
| أَنْتُنَّ |
اِفْعَلْنَ |
لاَ تَفْعَلْنَ |
= jangan (kalian -pr) kerjakan |
Contoh dalam kalimat:
Dari fi'il
خَافَ
(= takut) dan fi'il
حَزِنَ
(= sedih) menjadi Fi'il Nahy:
| لاَ تَخَفْ وَلاَ تَحْزَنْ |
= jangan (engkau -lk) takut dan jangan
sedih
|
| لاَ تَخَافِيْ وَلاَ
تَحْزَنِيْ |
= jangan (engkau -pr) takut dan
jangan sedih |
| لاَ تَخَافَا وَلاَ تَحْزَنَا |
= jangan (kamu berdua) takut dan
jangan sedih |
| لاَ تَخَافُوْا وَلاَ
تَحْزَنُوْا |
= jangan (kalian -lk) takut dan
jangan sedih |
| لاَ تَخَفْنَ وَلاَ تَحْزَنَّ |
= jangan (kalian -pr) takut dan
jangan sedih |
Carilah contoh-contoh Fi'il Nahy dalam ayat-ayat
al-Quran dan al-Hadits
-------------------------------------
فِعْل مَعْلُوْم - فِعْل مَجْهُوْل
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja
Pasif)
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal
istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut
ini:
Abubakar membuka pintu. --> kata
"membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. -->
kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula
istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata
Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
|
ضَرَبَ عُمَرُ |
ضُرِبَ عُمَرُ |
| (= Umar memukul) |
(= Umar dipukul) |
Fi'il
ضَرَبَ
(=memukul) adalah Fi'il Ma'lum
(Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya
adalah Umar bersifat aktif (melakukan
pekerjaan yakni memukul).
Fi'il
ضُرِبَ
(=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif).
Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak
disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il (
نَائِبُ
الْفَاعِل
) atau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il
(pengganti Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk
dari Fi'il Ma'lum dengan
perubahan sebagai berikut:
a) Huruf
pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf
sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan
menjadi berbaris Fathah
untuk Fi'il Mudhari'.
|
Fi'il Madhy |
Fi'il Mudhari' |
|
Fi'il Ma'lum |
Fi'il Majhul |
Fi'il Ma'lum |
Fi'il Majhul |
|
فَعَلَ
|
فُعِلَ
|
يَفْعَلُ
|
يُفْعَلُ
|
Contoh-contoh dalam kalimat:
Fi'il Madhy
أَمَرَ
(=memerintah) menjadi Fi'il Majhul
أُمِرَ
(=diperintah):
|
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ
|
= aku diperintah agar menyembah Allah
|
| أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ |
= kami diperintah agar menyembah
Allah |
| أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ |
= engkau (lk) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ
|
= engkau (pr) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرْتُمَا
أَنْ تَعْبُدَا اللهَ
|
= kamu
berdua diperintah agar
menyembah Allah
|
|
أُمِرْتُمْ أَنْ
تَعْبُدُوا اللهَ
|
= kalian
(lk) diperintah agar menyembah Allah
|
| أُمِرْتُنَّ أَنْ
تَعْبُدْنَ اللهَ |
=
kalian (pr) diperintah agar menyembah
Allah |
| أُمِرَ أَنْ
يَعْبُدَ اللهَ |
= dia
(lk) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ |
= dia
(pr) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرَا أَنْ
يَعْبُدَا اللهَ |
=
mereka (2 lk) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ |
=
mereka (2 pr) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرُوْا أَنْ
يَعْبُدُوا اللهَ |
=
mereka (lk) diperintah agar
menyembah Allah |
|
أُمِرْنَ أَنْ
يَعْبُدْنَ اللهَ |
=
mereka (pr) diperintah agar
menyembah Allah |
Fi'il
Mudhari'
يَعْرِفُ
(=mengenal) menjadi Fi'il Majhul
يُعْرَفُ
(=dikenal):
|
أُعْرَفُ
بِكَلاَمِيْ
|
= aku
dikenal dari bicaraku
|
|
نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا |
= kami
dikenal dari bicara kami |
|
تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ |
= engkau (lk)
dikenal dari bicaramu |
|
تُعْرَفِيْنَ
بِكَلاَمِكِ |
= engkau (pr)
dikenal dari bicaramu
|
|
تُعْرَفَانِ
بِكَلاَمِكُمَا
|
= kamu
berdua dikenal dari bicara kamu berdua
|
|
تُعْرَفُوْنَ
بِكَلاَمِكُمْ
|
= kalian
(lk) dikenal dari bicara kalian
|
|
تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ |
= kalian
(pr) dikenal dari bicara kalian
|
|
يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ |
= dia
(lk) dikenal dari bicaranya |
|
تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا |
= dia
(pr) dikenal dari bicaranya |
|
يُعْرَفَانِ
بِكَلاَمِهِمَا |
=
mereka (2 lk)
dikenal dari bicara mereka |
|
يُعْرَفُوْنَ
بِكَلاَمِهِمْ |
=
mereka (lk)
dikenal dari bicara mereka |
|
يُعْرَفْنَ
بِكَلاَمِهِنَّ |
=
mereka (pr) dikenal dari bicara mereka |
Carilah contoh-contoh Fi'il
Majhul dalam ayat-ayat
al-Quran dan al-Hadits
-------------------------------------
حَرْف
HARF (Kata Tugas)
Harf adalah semua jenis
kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak
memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Contoh Harf:
وَ
(=dan),
مِنْ
(=dari), عَنْ
(=dari), إِلَى
(=ke, kepada),
فِيْ (=di,
dalam),
حَتَّى
(=hingga), لاَ
(=tidak, tidak ada),
إِنْ (=jika),
dan lain-lain.
Sekilas catatan penting
tentang penggunaan beberapa
macam Harf:
1.
Beberapa Harf, seperti
بِـ
(=dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya
sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti.
Contoh:
|
أَعُوْذُ
بِاللهِ
|
= aku berlindung
kepada Allah |
|
كَفَى بِاللهِ
شَهِيْدًا
|
=
cukuplah Allah (sebagai) saksi
|
2. Harf
وَ
mempunyai dua fungsi:
a) ATHAF (عَطْف)
atau Kata Sambung (=dan). Contoh:
|
ذَهَبَ
أَحْمَدُ وَعَلِيٌّ
|
= Ahmad dan Ali telah
pergi |
b) QASM (قَسْم}atau
Kata Sumpah (=demi). Contoh:
|
وَالْعَصْرِ
|
= demi waktu (Ashar)
|
Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran,
Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil
pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya
boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan
nama makhluq.
3. Harf
Lam
لـ
juga mempunyai beberapa
fungsi:
a) MILIK (مِلْك)
atau kepunyaan.Contoh:
|
لِلَّهِ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
|
=
kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi |
b) TA'LIL (تَعْلِيْل)
atau peruntukan (=untuk). Contoh:
|
أَذْهَبُ إِلَى
الْمَدْرَسَةِ
لِلتَّعْلِيْمِ |
= saya
pergi ke sekolah untuk belajar
|
c) AMAR (أَمْر)
atau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh:
|
لِيُنْفِقْ
ذُوْ سَعَةٍ
|
=
hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
|
d) TAUKID (تَوْكِيْد)
atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:
|
لَأَقُوْلُ قَوْلَ الْحَقِّ |
= sungguh
aku akan berkata perkataan yang benar
|
4. NUN TAUKID (
نُوْن تَوْكِيْد )
atau "Nun Penegasan" adalah huruf Nun Tasydid
yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan
atau memperkuat maknanya.
Perhatikan contoh di bawah ini:
|
لَأَقُوْلَنَّ
قَوْلَ الْحَقِّ
|
= sungguh
aku pasti akan mengatakan perkataan yang
benar
|
|
لَتُبْلَوُنَّ
فِيْ أَمْوَالِكُمْ
|
= sungguh
kalian pasti akan diuji dalam (urusan) harta kalian
|
4. Harf
إِنْ
mempunyai dua
macam arti:
a) Berarti
"jika". Contoh:
|
إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ
|
= jika kalian menolong (agama) Allah,
Dia akan menolong kalian.
|
b) Berarti "tidak", bila
sesudahnya terdapat kata إِلاَّ
(=kecuali). Contoh:
|
إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ تَكْذِبُوْنَ
|
= tidak lain kalian hanyalah berdusta
|
5. Harf
لاَ
juga ada dua macam:
a. NAFY (نَفْي)
atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh:
|
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ
|
= tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) kecuali Allah |
b. NAHY (نَهْي)
atau pelarangan (=jangan). Contoh:
|
لاَ تَعْبُدُوْا إِلاَّ
اللهَ |
= jangan
kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
|
Demikianlah sekelumit contoh penggunaan Harf
dan macam-macam artinya. Carilah
contoh-contoh penggunaan Harf dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits,
pelajarilah aneka ragam fungsi dan artinya masing-masing -------------------------------------
أَدَوَاتُ
الاِسْتِفْهَام
ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)
Di bawah ini
dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam
kalimat beserta contoh jawabannya:
|
Kata Tanya
|
Contoh Kalimat Tanya |
Contoh Jawaban |
| هَلْ / أَ |
هَلْ أََنْتَ
مَرِيْضٌ ؟ |
لاَ، أَنَا
فِيْ صِحَّةٍ |
|
(=apakah)
|
(=apakah
engkau sakit?)
|
(=tidak,
saya sehat)
|
|
مَاذَا / مَا
|
مَاذَا
تَكْتُبُ ؟
|
أَكْتُبُ
رِسَالَةً
|
|
(=apa)
|
(=apa yang kau tulis?) |
(=aku
menulis surat)
|
|
مَنْ ذَا /
مَنْ
|
مَنْ
كَتَبَ هَذَا ؟ |
أَحْمَدُ
كَتَبَ هَذَا |
|
(=siapa)
|
(=siapa
yang menulis ini?)
|
(=Ahmad yang
menulis ini) |
|
أَيَّةُ /
أَيُّ
|
أَيُّ قَلَمٍ تُحِبُّ ؟ |
أُحِبُّ
قَلَمَ اْلأَسْوَدِ |
|
(=yang
mana)
|
(=pena yang mana kau
suka?) |
(=aku
suka pena yang hitam) |
|
مَتَى
|
مَتَى
تَذْهَبُ ؟ |
أَذْهَبُ
غَدًا
|
|
(=kapan)
|
(=kapan
engkau pergi?)
|
(=aku pergi besok) |
|
أَيْنَ
|
أَيْنَ
تَذْهَبُ ؟
|
أَذْهَبُ
إِلَى الْقَرْيَةِ |
|
(=dimana)
|
(=dimana
engkau pergi?)
|
(=aku pergi ke
kampung) |
|
كَيْفَ
|
كَيْفَ
تَذْهَبُ ؟ |
أَذْهَبُ
بِالْحَافِلَةِ |
|
(=bagaimana)
|
(=bagaimana engkau pergi?)
|
(=aku pergi dengan bus)
|
|
كَمْ
|
كَمْ يَوْمًا تَذْهَبُ ؟ |
أَذْهَبُ
ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ |
|
(=berapa)
|
(=berapa
hari engkau pergi?)
|
(=aku
pergi selama tiga hari)
|
|
لِمَاذَا /
لِمَا
|
لِمَاذَا
تَأَخَّرْتَ ؟
|
الطَّرِيْقُ
مُزْدَحِمَةٌ
|
|
(=mengapa)
|
(=mengapa kau
terlambat?) |
(=jalanan macet) |
|
لِمَ
|
لِمَ
سَأَلْتَ ذَلِكَ ؟ |
حَقِيْقَةً
لاَ أَفْهَمُ |
|
(=kenapa)
|
(=kenapa kau
bertanya itu?) |
(=sungguh
aku tidak paham) |
|
لِمَنْ
|
لِمَنْ
هَذَا الْقَلَمُ ؟
|
هَذَا
قَلَمُ أَحْمَدِ |
|
(=punya
siapa)
|
(=kepunyaan siapa pena ini?)
|
(=ini pena Ahmad) |
Buatlah sendiri
kalimat-kalimat tanya dari setiap kata-kata tanya di atas-------------------------------------
اِسْم جَامِد
ISIM
JAMID
Menurut asal kata dan
pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:
1. ISIM JAMID (
اِسْم
جَامِد
) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain.
2. ISIM MUSYTAQ (
اِسْم
مُشْتَق
) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.
Isim Jamid terbagi dua:
a) ISIM DZAT (
اِسْم
ذَات
) atau ISIM JINS (
اِسْم
جِنْس
)
Contoh:
رَجُلٌ
(=orang), أَسَدٌ
(=singa), نَهْرٌ
(=sungai)
b) ISIM MA'NA (
اِسْم
مَعْنَى
) atau MASHDAR (
مَصْدَر
)
Contoh:
عِلْمٌ
(=ilmu),
عَدْلٌ
(=keadilan),
شَجَاعَةٌ
(=keberanian)
Mashdar
adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai
dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu,
apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:
أُرِيْدُ
أَنْ
أُصَلِّيْ
(= aku ingin shalat) -->
أُصَلِّي
(= aku shalat) : Fi'il
أُرِيْدُ
صَلاَةً
(= aku ingin shalat) -->
صَلاَة
(= shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap Fi'il
memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah
Fi'il. WAZAN (وَزْن)
atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan
contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:
|
Wazan
|
Perubahan dari Fi'il ke Mashdar
|
Tarjamah
|
|
فَعْلٌ
|
نَصَرَ
- يَنْصُرُ
-
نَصْرٌ
|
=
menolong |
| فِعْلٌ
|
ذَكَرَ
- يَذْكُرُ -
ذِكْرٌ
|
=
mengingat, menyebut |
| فُعَالٌ
|
بَكَى
- يَبْكِيَ - بُكَاءٌ
|
=
menangis |
| فِعَالٌ
|
قَامَ
- يَقُوْمُ - قِيَامٌ
|
=
berdiri |
| فُعُوْلٌ
|
سَجَدَ
- يَسْجُدُ - سُجُوْدٌ
|
=
bersujud |
| إِفْعَالٌ
|
أَطْعَمَ
- يُطْعِمُ
- إِطْعَامٌ
|
=
memberi makan |
| فِعَالَةٌ
|
زَرَعَ
- يَزْرَعُ - زِرَاعَةٌ
|
=
bertani |
| تَعْفِيْلٌ
|
عَلَّمَ
- يُعَلِّمُ
- تَعْلِيْمٌ
|
=
mengajar, memberitahu |
| تَفْعِلَةٌ
|
ذَكَّرَ
- يُذَكِّرُ
- تَذْكِرَةٌ
|
=
mengingatkan |
Pahamilah baik-baik
nama-nama dan bentuk-bentuk Isim yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutny -------------------------------------
اِسْم مُشْتَق
ISIM MUSYTAQ
Isim Musytaq ialah Isim
yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda dari kata
pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:
1. ISIM FA'IL (
اِسْم
فَاعِل
) atau Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan).
Isim Fa'il ada dua
wazan (pola pembentukan) yaitu:
a) فَاعِلٌ
bila berasal
dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf)
b)
مُفْعِلٌ
bila berasal
dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf
| Fi'il |
Isim
Fa'il |
| عَلِمَ -
يَعْلَمُ
(=mengetahui) |
عَالِمٌ
(=yang mengetahui)
|
|
نَامَ -
يَنَامُ
(=tidur)
|
نَائِمٌ
(=yang tidur) |
|
أَكَلَ -
يَأْكُلُ
(=makan)
|
آكِلٌ
(=yang makan) |
|
أَسْلَمَ -
يُسْلِمُ
(=menyerah)
|
مُسْلِمٌ
(=yang menyerah) |
|
أَنْفَقَ -
يُنْفِقُ
(=berinfak)
|
مُنْفِقٌ
(=yang berinfak)
|
|
اِسْتَغْفَرَ
- يَسْتَغْفِرُ
(=mohon ampun)
|
مُسْتَغْفِرٌ
(=yang mohon ampun)
|
Disamping itu dikenal
pula istilah bentuk MUBALAGHAH (
مُبَالَغَة
) dari Isim Fa'il yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan
artinya. Contoh:
|
Fi'il
|
Isim Fa'il |
Isim Mubalaghah |
|
عَلِمَ-يَعْلَمُ
|
عَالِمٌ
|
عَلِيْمٌ /
عَلاَّمٌ
(=yang sangat mengetahui)
|
|
غَفَرَ-يَغْفِرُ |
غَافِرٌ
|
غَفُوْرٌ /
غَفَّارٌ
(=yang suka mengampuni)
|
|
نَامَ-يَنَامُ |
نَائِمٌ |
نَئِيْمٌ /
نَوَّامٌ
(=yang banyak tidur) |
|
أَكَلَ-يَأْكُلُ |
آكِلٌ
|
أَكِيْلٌ / أَكَّالٌ
(=yang banyak makan) |
2. SIFAT MUSYABBAHAH (
صِفَة
مُشَبَّهَة
) ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih
condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya:
|
Fi'il
|
Isim Fa'il |
Sifat
Musyabbahah
|
|
فَرِحَ-يَفْرَحُ
(=senang) |
فَارِحٌ
|
فَرِحٌ
(=orang senang) |
|
عَمِيَ-يَعْمَى
(=buta)
|
عَامِيٌ
|
أَعْمَى
(=orang buta) |
|
مَاتَ-يَمُوْتُ
(=mati)
|
مَائِتٌ
|
مَيِّتٌ
(=
orang mati) |
|
جَاعَ-يَجُوْعُ
(=lapar)
|
جَائِعٌ
|
جَوْعَانٌ
(= orang
kelaparan)
|
3. ISIM MAF'UL (
اِسْم
مَفْعُوْل
) yaitu Isim yang dikenai pekerjaan.
| Fi'il |
Isim
Maf'ul
|
| غَفَرَ -
يَغْفِرُ (=mengampuni) |
مَغْفُوْرٌ
(=yang diampuni) |
| عَلِمَ -
يَعْلَمُ
(=mengetahui) |
مَعْلُوْمٌ
(=yang diketahui)
|
| بَاعَ -
يَبِيْعُ
(=menjual) |
مَبِيْعٌ
(=yang dijual)
|
|
قَالَ -
يَقُوْلُ
(=berkata)
|
مَقَالٌ
(=yang diucapkan)
|
4. ISIM
TAFDHIL ( اِسْم
تَفْضِيْل
) ialah Isim yang
menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah:
أَفْعَلُ
. Contoh:
|
Isim Fa'il |
Isim Mubalaghah |
Isim Tafdhil |
| عَالِمٌ
|
عَلِيْمٌ
(=sangat mengetahui) |
أَعْلَمُ
(=yang lebih
mengetahui) |
| كَابِرٌ
|
كَبِيْرٌ
(=sangat besar) |
أَكْبَرُ
(=yang
lebih besar) |
| قَارِبٌ
|
قَرِيْبٌ
(=sangat dekat) |
أَقْرَبُ
(=yang
lebih dekat)
|
| فَاضِلٌ
|
فَضِيْلٌ
(=sangat utama) |
أَفْضَلُ
(=yang
lebih utama)
|
Disamping itu, terdapat pula
bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:
|
Sifat Musyabbahah |
Isim Tafdhil |
|
شَدِيْدٌ
(=yang sangat) |
أَشَدُّ
(=yang lebih
sangat)
|
| حَقِيْقٌ
(=yang berhak) |
أَحَقُّ
(=yang
lebih berhak) |
|
عَزِيْزٌ
(=yang mulia)
|
أَعَزُّ
(=yang
lebih mulia)
|
5. ISIM ZAMAN (
اِسْم
زَمَان
) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM MAKAN (
اِسْم
مَكَان
) yaitu Isim yang menunjukkan tempat.
|
Fi'il |
Isim Zaman/Makan |
|
كَتَبَ / يَكْتُبُ
(=menulis) |
مَكْتَبٌ
(=kantor)
|
|
لَعِبَ / يَلْعَبُ
(=bermain) |
مَلْعَبٌ
(=tempat
bermain)
|
|
سَجَدَ / يَسْجُدُ
(=bersujud) |
مَسْجِدٌ
(=masjid)
|
|
وَلَدَ / يَلِدُ
(=melahirkan) |
مَوْلِدٌ
(=hari
kelahiran)
|
|
وَعَدَ / يَعِدُ
(=menjanjikan) |
مَوْعِدٌ
(=hari yang
dijanjikan)
|
|
اِجْتَمَعَ / يَجْتَمِعُ
(=berkumpul) |
مُجْتَمَعٌ
(=perkumpulan, pertemuan)
|
6. ISIM ALAT (
اِسْم
آلَة
) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu
Fi'il atau pekerjaan.
|
Fi'il |
Isim Alat |
|
فَتَحَ / يَفْتَحُ
(=membuka) |
مِفْتَاحٌ
(=kunci)
|
|
وَزَنَ / يَزِنُ
(=menimbang) |
مِيْزَانٌ
(=timbangan)
|
|
جَلَسَ / يَجْلِسُ
(=duduk) |
مَجْلِسٌ
(=tempat
duduk)
|
|
جَهَرَ / يَجْهَرُ
(=nyaring) |
مِجْهَرٌ
(=pengeras
suara)
|
Pahamilah baik-baik
semua jenis-jenis Isim yang terdapat dalam pelajaran ini serta
contoh-contohnya sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya -------------------------------------
فِعْل
مُجَرَّد
FI'IL
MUJARRAD
Menurut asal kata dan
pembentukannya, Fi'il terbagi dua:
1. FI'IL MUJARRAD (
فِعْل
مُجَرَّد
) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli.
2. FI'IL MAZID (
فِعْل
مَزِيْد
) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan.
Fi'il Mujarrad pada
umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD
TSULATSI ( فِعْل مُجَرَّد ثُلاَثِي
)
dan
mempunyai enam wazan (
وَزْن
) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:
1.
فَعَلَ
- يَفْعُلُ
misalnya: نَصَرَ
-
يَنْصُرُ
(=menolong)
2. فَعَلَ
- يَفْعِلُ
misalnya: جَلَسَ
-
يَجْلِسُ
(=duduk)
3. فَعَلَ
- يَفْعَلُ
misalnya: فَتَحَ
-
يَفْتَحُ
(=membuka)
4. فَعِلَ
- يَفْعَلُ
misalnya:
عَلِمَ -
يَعْلَمُ
(=mengetahui)
5.
فَعُلَ
- يَفْعُلُ
misalnya:
كَثُرَ -
يَكْثُرُ
(=menjadi banyak)
6.
فَعِلَ
- يَفْعِلُ
misalnya:
حَسِبَ -
يَحْسِبُ
(=menghitung)
Disamping Fi'il
Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il
Mujarrad Ruba'i (
فِعْل
مُجَرَّد
رُبَاعِي
) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai
satu wazan yaitu:
فَعْلَلَ
-
يُفَعْلِلُ
.
Contoh: تَرْجَمَ
- يُتَرْجِمُ
(=menerjemahkan),
وَسْوَسَ
-
يُوَسْوِسُ
(=membisikkan waswas),
زَلْزَلَ
-
يُزَلْزِلُ
(=menggoncang-goncangkan).
Carilah
sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan
al-Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masing -------------------------------------
فِعْل
مَزِيْد
FI'IL
MAZID
Fi'il Mazid berasal
dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:
1) Fi'il
Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:
a.
أَفْعَلَ - يُفْعِلُ
(huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
|
دَخَلَ -
يَدْخُلُ
(=masuk)
|
أَدْخَلَ -
يُدْخِلُ
(=memasukkan)
|
| خَرَجَ -
يَخْرُجُ
(=keluar) |
أَخْرَجَ -
يُخْرِجُ
(=mengeluarkan) |
|
رَسَلَ -
يَرْسُلُ
(=lepas)
|
أَرْسَلَ -
يُرْسِلُ
(=melepas, mengirim) |
b. فَعَّلَ
- يُفَعِّلُ
(huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| قَدِمَ -
يَقْدِمُ
(=datang) |
قَدَّمَ -
يُقَدِّمُ
(=mendatangkan)
|
| عَلِمَ -
يَعْلَمُ
(=mengetahui) |
عَلَّمَ -
يُعَلِّمُ
(=mengajar)
|
|
نَزَلَ -
يَنْزِلُ
(=turun)
|
نَزَّلَ -
يُنَزِّلُ
(=menurunkan) |
c. فَاعَلَ
- يُفَاعِلُ
(huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| قَتَلَ -
يَقْتُلُ
(=membunuh) |
قَاتَلَ -
يُقَاتِلُ
(=berperang)
|
| فَرَقَ -
يَفْرَقُ
(=memisah) |
فَارَقَ -
يُفَارِقُ
(=berpisah)
|
|
سَبَقَ -
يَسْبِقُ
(=mendahului)
|
سَابَقَ -
يُسَابِقُ
(=berlomba) |
2. Fi'il Mazid dengan
tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:
a.
اِنْفَعَلَ -
يَنْفَعِلُ
(huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| طَلَقَ -
يَطْلِقُ
(=menceraikan) |
اِنْطَلَقَ -
يَنْطَلِقُ
(=pergi)
|
| فَطَرَ -
يَفْطِرُ
(=membelah) |
اِنْفَطَرَ
- يَنْفَطِرُ
(=terbelah) |
|
قَلَبَ -
يَقْلِبُ
(=membalik) |
اِنْقَلَبَ
- يَنْقَلِبُ
(=terbalik) |
b.
اِفْتَعَلَ -
يَفْتَعِلُ
(huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| جَمَعَ
-
يَجْمَعُ
(=mengumpulkan) |
اِجْتَمَعَ
-
يَجْتَمِعُ
(=berkumpul)
|
|
نَشَرَ
-
يَنْشُرُ
(=menyebarkan)
|
اِنْتَشَرَ
-
يَنْتَشِرُ
(=tersebar) |
|
لَمَسَ
-
يَلْمِسُ
(=meraba)
|
اِلْتَمَسَ
-
يَلْتَمِسُ
(=meraba-raba) |
c.
اِفْعَلَّ -
يَفْعَلُّ
(huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| بَيَضَ
-
يَبِيْضُ
(=putih) |
اِبْيَضَّ
-
يَبْيَضُّ
(=memutih) |
|
حَمُرَ
-
يَحْمِرُ
(=merah)
|
اِحْمَرَّ
-
يَحْمَرُّ
(=memerah) |
|
سَوِدَ
-
يَسْوِدُ
(=
hitam)
|
اِسْوَدَّ
-
يَسْوَدُّ
(=menghitam) |
d.
تَفَاعَلَ
- يَتَفَاعَلُ
(huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| حَسَدَ
-
يَحْسُدُ
(=dengki) |
تَحَاسَدَ
-
يَتَحَاسَدُ
(=saling dengki) |
|
عَرَفَ
-
يَعْرِفُ
(=kenal)
|
تَعَارَفَ
-
يَتَعَارَفُ
(=saling kenal) |
|
سَأَلَ
-
يَسْأَلُ
(=
bertanya)
|
تَسَائَلَ
-
يَتَسَائَلُ
(=saling bertanya) |
e.
تَفَعَّلَ
- يَتَفَعَّلُ
(huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| عَلِمَ
-
يَعْلَمُ
(=mengetahui) |
تَعَلَّمَ
-
يَتَعَلَّمُ
(=belajar) |
|
كَبُرَ
-
يَكْبِرُ
(=besar)
|
تَكَبَّرَ
-
يَتَكَبَّرُ
(=membesarkan diri) |
|
فَكَرَ
-
يَفْكِرُ
(= berfikir)
|
تَفَكَّرَ
-
يَتَفَكَّرُ
(=memusatkan fikiran) |
3. Fi'il Mazid dengan
tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah:
اِسْتَفْعَلَ
- يَسْتَفْعِلُ
(huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).
| Fi'il Mujarrad |
Fi'il Mazid |
| غَفَرَ
-
يَغْفِرُ
(=mengampuni) |
اِسْتَغْفَرَ -
يَسْتَغْفِرُ
(=mohon ampun) |
|
قَبِلَ
-
يَقْبَلُ
(=menerima)
|
اِسْتَقْبَلَ -
يَسْتَقْبِلُ
(=menghadap) |
|
خَرَجَ
-
يَخْرُجُ
(= keluar)
|
اِسْتَخْرَجَ -
يَسْتَخْرِجُ
(=minta keluar) |
Carilah contoh-contoh Fi'il
Mazid dari al-Quran dan
al-Hadits dan masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai serta carilah
artinya masing-masing -------------------------------------
Terima kasih......
BalasHapusQobiltu ustad semogah berkah ilmunya aamiin
BalasHapusmantab ini
BalasHapus