QAWAID (TATA BAHASA)
- Aqsam al-Kalimah (Pembagian Kata)
- Isim Alam (Kata Benda Nama)
- Mudzakkar (Laki-laki) - Muannats (Perempuan)
- Mufrad (Tunggal) - Mutsanna (Dual) - Jamak (Plural)
- Isim Isyarah (Kata Tunjuk)
- Isim Maushul (Kata Sambung)
- Isim Nakirah (Kata Benda Umum) - Isim Ma'rifah (Kata Benda Khusus)
- Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih, Mubtada'-Khabar
- Dhamir (Kata Ganti)
- Dhamir Rafa' (Kata Ganti Subjek)
- Dhamir Nashab (Kata Ganti Objek)
- Fi'il Madhy (Kata Kerja Lampau) - Fi'il Mudhari' (Kata Kerja Kini/Nanti)
- Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)
- Fi'il Nahy (Kata Kerja Larangan)
- Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif) - Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif)
- Harf (Kata Tugas)
- Adawat al-Istifham (Kata Tanya)
- Isim Jamid (Kata Benda Solid)
- Isim Musytaq (Kata Benda Pecahan)
- Fi'il Mujarrad (Fi'il dengan Huruf Asli)
- Fi'il Mazid (Fi'il dengan Huruf Tambahan)
- I'rab Isim (Perubahan Baris/Bentuk di Akhir Kata Benda)
- Isim Marfu' (Kata Benda yang Mengalami I'rab Rafa')
- Isim Manshub (Kata Benda yang Mengalami I'rab Nashab)
- Isim Majrur (Kata Benda yang Mengalami I'rab Jarr)
- Inna dan Kana serta "Kawan-kawannya"
- Alamat Far'iyyah (Tanda-tanda Cabang dari I'rab)
- Isim Ghairu Munawwan (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)
- I'rab Fi'il Mudhari' (Perubahan Baris/Bentuk di Akhir Fi'il Mudhari')
-
'Adad
(Bilangan)
- --------------------------------------أَقْسَامُ الْكَلِمَةُ
PEMBAGIAN KATASemua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad".Contoh: م - س - ج - د2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".Contoh: مَسْجِدٌ (= masjid)3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut "kalimat".Contoh: أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ (= saya shalat di masjid)
Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi ke dalam tiga golongan besar:
1. ISIM ( اِسْم ) atau "kata benda". Contoh: مَسْجِد (= masjid)
2. FI'IL ( فِعْل ) atau "kata kerja". Contoh: أُصَلِّيْ (= saya shalat)
3. HARF ( حَرْف ) atau "kata tugas". Contoh: فِيْ (= di, dalam)
Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian
-------------------------------------اِسْم عَلَمُ
ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama)Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama), bacalah dengan suara nyaring dan jelas satu persatu:مُحَمَّد - آدَم - إِدْرِيْس - نُوْح - إِبْرَاهِيْم - إِسْمَاعِيْل - إِسْحَاق - يَعْقُوْب - يُوْسُف - مُوْسَى - سُلَيْمَان - يُوْنُس - عِيْسَى - مَرْيَم - خَدِيْجَة - عَائِشَة - فَاطِمَة - عُمَر - عُثْمَان - جِبْرِيْل - مِيْكَال - لُقْمَان - زَيْد - فِرْعَوْن - قَارُوْن - إِبْلِيْس - عِفْرِيْت - مَكَّة - مَدِيْنَةCari dan tuliskanlah Isim-isim Alam yang lain yang anda temukan dan ketahui
----------------------------------------ذَكَّر - مُؤَنَّثDalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan)
Contoh Isim Mudzakkar Contoh Isim Muannats عِيْسَى (= 'Isa) مَرْيَم (= Maryam)اِبْنٌ(= putera)بِنْتٌ (= puteri) بَقَرٌ (= sapi jantan) بَقَرَةٌ (= sapi betina) بَحْرٌ (= laut) رِيْحٌ (= angin) Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
a) Ta Marbuthah ( ة ). Misalnya: فَاطِمَة (=Fathimah), مَدْرَسَة (=sekolah)
b) Alif Maqshurah ( ى ). Misalnya: سَلْمَى (=Salma), حَلْوَى (=manisan)
c) Alif Mamdudah ( اء ). Misalnya: أَسْمَاء (=Asma'), سَمْرَاء (=pirang)Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas.
Misalnya: رِيْحٌ (= angin), نَفْسٌ (= jiwa, diri), شَمْسٌ (= matahari)Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah.Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal kosakata yang baru anda temukan!
Contoh: حَمْزَة (= Hamzah), طَلْحَة (= Thalhah), مُعَاوِيَة (= Muawiyah)
-----------------------------------مُفْرَد - مُثَنَّى - جَمْع
MUFRAD (Tunggal) - MUTSANNA (Dual) - JAMAK
1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.
Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf Nun Kasrah ( نِ ), baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh:Mufrad Tarjamah Mutsanna Tarjamah رَجُلٌ = seorang laki-laki رَجُلاَنِ = dua orang laki-laki جَنَّةٌ = sebuah kebun جَنَّتَانِ = dua buah kebun مُسْلِمٌ = seorang muslim مُسْلِمَانِ = dua orang muslim مُسْلِمَةٌ = seorang muslimah مُسْلِمَتَانِ = dua orang muslimah Adapun Isim Jamak, dari segi bentuknya terbagi dua macam:1. JAMAK SALIM ( جمْع سَالِم ) yang bentuknya beraturan:Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah اِبْنٌ = seorang putera بَنُوْنَ= putera-putera بِنْتٌ = seorang puteri بَنَاتٌ = puteri-puteri مُسْلِمٌ = seorang muslim مُسْلِمُوْنَ = muslim-muslim مُسْلِمَةٌ = seorang muslimah مُسْلِمَاتٌ = muslimah-muslimah 2. JAMAK TAKSIR (جَمْع تَكْسِيْر ) yang bentuknya tidak beraturan:Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah رَسُوْلٌ= seorang rasul رُسُلٌ = rasul-rasul عَالِمٌ = seorang alim عُلَمَاءُ = orang-orang alim رَجُلٌ = seorang laki-laki رِجَالٌ = para laki-laki اِمْرَأَةٌ = seorang perempuan نِسَاءٌ = perempuan-perempuan Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!
-------------------------------------اِسْم إِشَارَةUntuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung.
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: هَذَا (=ini).
Contoh dalam kalimat: هَذَا كِتَابٌ (= ini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ذَلِكَ (=itu).
Contoh dalam kalimat: ذَلِكَ كِتَابٌ (= itu sebuah buku)
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:1) هَذَا menjadi: هَذِهِ (=ini). Contoh: هَذِهِ مَجَلَّةٌ (= ini sebuah majalah)2) ذَلِكَ menjadi: تِلْكَ (=itu). Contoh: تِلْكَ مَجَلَّةٌ (= itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
1) هَذَا menjadi هَذَانِ. Contoh: هَذَانِ كِتَابَانِ (= ini dua buah buku)
2) هَذِهِ menjadi هَتَانِ. Contoh: هَتَانِ مَجَلَّتَانِ (= ini dua buah majalah)
3) ذَلِكَ menjadi ذَانِكَ. Contoh: ذَانِكَ كِتَابَانِ (= itu dua buah buku)
4) تِلْكَ menjadi تَانِكَ. Contoh: تَانِكَ مَجَلَّتَانِ (= itu dua buah majalah)
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun Muannats, semuanya menggunakan: هَؤُلاَءِ (= ini) untuk menunjuk yang dekat; dan أُلَئِكَ (= itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh:
هَؤُلاَءِ كُتُبٌ أُلَئِكَ كُتُبٌ (= ini adalah buku-buku) (= itu adalah buku-buku) هَؤُلاَءِ مَجَلاَّتٌ أُلَئِكَ مَجَلاَتٌ (= ini adalah majalah-majalah) (= itu adalah majalah-majalah)
---------------------------------------اِسْم مَوْصُوْل
ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: الَّذِيْ (=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I جَاءَ الْمُدَرِّسُ= datang guru itu Kalimat II اَلْمُدَرِّسُ يَدْرُسُ الْفِقْهَ = guru itu mengajar Fiqh Kalimat III جَاءَ الْمُدَرِّسُ الَّذِيْ يَدْرُسُ الْفِقْهَ = datang guru yang mengajar FiqhKalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّذِيْBila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: الَّذِيْ menjadi: الَّتِيْ
جَاءَتِ الْمُدَرِّسَةُ الَّتِيْ تَدْرُسُ الْفِقْهَ= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:1) الَّذِيْ menjadi: الَّذَانِ sedangkan الَّتِيْ menjadi: الَّتَانِجَاءَ الْمُدَرِّسَانِ الَّذَانِ يَدْرُسَانِ الْفِقْهَ = datang dua orang guru (lk) yang mengajar Fiqh ituجَاءَتِ الْمُدَرِّسَتَانِ الَّتَانِ تَدْرُسَانِ الْفِقْهَ= datang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh
1) الَّذِيْ menjadi: الَّذِيْنَ sedangkan: الَّتِيْ menjadi: اللاَّتِيْ/اللاَّئِيْ
جَاءَ الْمُدَرِّسُوْنَ الَّذِيْنَ يَدْرُسُوْنَ الْفِقْهَ= datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu جَاءَتِ الْمُدَرِّسَاتُ اللاَّتِيْ يَدْرُسْنَ الْفِقْهَ= datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan
-------------------------------------نَكِرَة - مَعْرِفَة
NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً ٍ ٌ ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya.Contoh Isim Nakirah: بَيْتٌ (= sebuah rumah), وَلَدٌ (= seorang anak)Contoh Isim Ma'rifah: اَلْبَيْتُ (= rumah itu), اَلْوَلَدُ (= anak itu)Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:ذَلِكَ بَيْتٌ. اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ.= Itu sebuah rumah. Rumah itu baru. جَاءَ وَلَدٌ. اَلْوَلَدُ مُؤَدِّبٌ.= Datang seorang anak. Anak itu sopan.
1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.Contoh: أَحْمَدُ (= Ahmad), عَلِيٌّ (= Ali), مَكَّةُ (= Makkah)
2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.Contoh: أَنَا (= aku, saya), نَحْنُ (= kami, kita), هُوَ (= ia, dia)Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci-------------------------------------صِفَة-مَوْصُوْف / مُضَاف-مُضَاف إِلَيْهِ / مُبْتَدَأ-خَبَرSIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati)Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
1. SHIFAT ( صِفَة ) dan MAUSHUF ( مَوْصُوْف )
Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.
بَيْتٌ جَدِيْدٌ= (sebuah) rumah baru اَلْبَيْتُ الْجَدِيْدُ= rumah yang baru بَيْتٌ كَبِيْرٌ وَاسِعٌ= (sebuah) rumah besar lagi luas اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ الْوَاسِعُ= rumah yang besar lagi luas
Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Contoh:بَيْتُ الْمُدَرِّسِ (=buku guru) بَيْتُ زَيْدٍ (=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah) مِفْتَاحُ بَيْتِ الْمُدَرِّسِ (=kunci rumah guru)
مُسْلِمَا الْجَاوِيِّ (=dua muslim Jawa) مُسْلِمُو الْجَاوِيِّ (=muslimin Jawa)
مُسْلِمُو dari kata مُسْلِمُوْنَ (=orang-orang muslim) --> Jamak Salim
Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH (جُمْلَة مُفِيْدَة) atau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna).
3. MUBTADA' ( مُبْتَدَأ ) dan KHABAR ( خَبَر )
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah Ismiyyah Mubtada' Khabar اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ (=rumah itu besar)(=rumah itu)(=besar)اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ غَالٌ اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ غَالٌ (=rumah yang besar itu mahal)(=rumah yang besar itu)(=mahal) بَيْتُ الْكَبِيْرِ جَمِيْلٌ بَيْتُ الْكَبِيْرِ جَمِيْلٌ (=rumah besar itu indah) (=rumah besar itu) (= indah) مِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِ صَغِيْرٌ مِفْتَاحُ بَيْتِ الْكَبِيْرِ صَغِيْرٌ (=kunci rumah besar itu kecil) (=kunci rumah besar itu) (=kecil)
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:
Shifat-Maushuf Mudhaf-Mudhaf Ilaih Mubtada'-Khabar بَيْتٌ جَدِيْدٌبَيْتُ الْجَدِيْدِاَلْبَيْتُ جَدِيْدٌ(sebuah rumah baru)(rumah baru)(rumah itu baru)اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُبَيْتُ الْكَبِيْرِاَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ(rumah yang besar)(rumah besar)(rumah itu besar)Selanjutnya kita akan membahas tentang Isim Dhamir atau Kata Ganti
-------------------------------------ضَمِيْرDhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
DHAMIR (Kata Ganti)
Contoh:
أَحْمَدُ يَرْحَمُ اْلأَوْلاَدَ = Ahmad menyayangi anak-anak
هُوَ يَرْحَمُهُمْ = Dia menyayangi merekaPada contoh di atas, kata أَحْمَدُ diganti dengan هُوَ (=dia), sedangkan الأَوْلاَد (=anak-anak) diganti dengan هُمْ (=mereka).
Kata هُوَ dan هُمْ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:1) DHAMIR RAFA' ( ضَمِيْر رَفْع ) yang berfungsi sebagai Subjek.Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
2) DHAMIR NASHAB ( ضَمِيْر نَصْب ) yang berfungsi sebagai Objek.
Dalam kalimat: هُوَ يَرْحَمُهُمْ (= Dia menyayangi mereka):
- Kata هُوَ (=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata هُمْ (=mereka) adalah Dhamir Nashab
-------------------------------------ضَمِيْر رَفْع
DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
1. MUTAKALLIM ( مُتَكَلِّم ) atau pembicara (orang pertama).
a) Mufrad: أَنَا (= aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
b) Mutsanna/Jamak: نَحْنُ (= kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
2. MUKHATHAB ( مُخَاطَب ) atau lawan bicara (orang kedua). Terdiri dari:
a) Mufrad: أَنْتَ (= engkau) untuk Mudzakkar dan أَنْتِ untuk Muannats.
b) Mutsanna: أَنْتُمَا (= kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: أَنْتُمْ (= kalian) untuk Mudzakkar dan أَنْتُنَّ untuk Muannats.
3. GHAIB ( غَائِب ) atau tidak berada di tempat (orang ketiga). Terdiri dari:
a) Mufrad: هُوَ (= dia) untuk Mudzakkar dan هِيَ untuk Muannats.
b) Mutsanna: هُمَا (= mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: هُمْ (= mereka) untuk Mudzakkar dan هُنَّ untuk Muannats.
Hafalkanlah keduabelas bentuk Dhamir Rafa' di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya
-------------------------------------ضَمِيْر نَصْب
DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Rafa'Dhamir NashabDhamir Rafa'Dhamir Nashabأَنَا يأَنْتُنَّ كُنَّ نَحْنُ نَا هُوَ هُ أَنْتَ كَ هِيَ هَا أَنْتِ كِ هُمَا هُمَا أَنْتُمَا كُمَا هُمْ هُمْ أَنْتُمْ كُمْ هُنَّ هُنَّ
1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:
أَنَا مُسْلِمٌ، دِيْنِيَ اْلإِسْلاَمُ = saya seorang muslim, agamaku Islam نَحْنُ مُسْلِمُوْنَ، دِيْنُنَا اْلإِسْلاَمُ = kami orang-orang muslim, agama kami Islam أَنْتَ مُسْلِمٌ، دِيْنُكَ اْلإِسْلاَمُ = engkau (lk) seorang muslim, agamamu Islam أَنْتِ مُسْلِمَةٌ، دِيْنُكِ اْلإِسْلاَمُ = engkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam
أَنْتُمَا مُسْلَمَانِ، اَللهُ يَرْحَمُكُمَا = kamu berdua adalah muslim, Allah merahmati kamu berdua أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، اَللهُ يَرْحَمُكُمْ = kalian (lk) adalah muslimun, Allah merahmati kalian أَنْتُنَّ مُسْلِمَاتٌ، اَللهُ يَرْحَمُكُنَّ = kalian (pr) adalah muslimat, Allah merahmati kalian هُوَ مُسْلِمٌ، اَللهُ يَرْحَمُهُ = dia (lk) adalah muslim, Allah merahmatinya
هِيَ مُسْلِمَةٌ، عَلَيْهَا السَّلاَمُ = dia (pr) adalah seorang muslimah, atasnya keselamatan هُمَا مُسْلِمَانِ، عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ = mereka berdua adalah muslim, atas mereka berdua keselamatan هُمْ مُسْلِمُوْنَ، عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ = mereka (lk) adalah muslimin, atas mereka keselamatan هُنَّ مُسْلِمَاتٌ، عَلَيْهِنَّ السَّلاَمُ = mereka (pr) adalah muslimat, atas mereka keselamatan Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-Mudhaf Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di belakangnya merupakan Mudhaf Ilaih.بَيْتِيْ (=rumahku) --> بَيْتٌ [Mudhaf] + ي [Mudhaf Ilaih]
كِتَابُكَ (=bukumu) --> كِتَابٌ [Mudhaf] + كَ [Mudhaf Ilaih]
مَدْرَسَتُهُمْ (=sekolah mereka) --> مَدْرَسَةٌ [Mudhaf] + هُمْ [Mudhaf Ilaih]Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!
-------------------------------------فِعْل
FI'IL (Kata Kerja)
1. FI'IL MADHY ( فِعْل مَاضِي ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( فِعْل مُضَارِع ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.Dhamir Fi'il Madhy Fi'il Mudhari' Tarjamah أَنَا فَعَلْتُأَفْعَلُ = saya mengerjakan نَحْنُ فَعَلْنَا نَفْعَلُ = kami mengerjakan أَنْتَ فَعَلْتَ تَفْعَلُ = engkau (lk) mengerjakan أَنْتِ فَعَلْتِ تَفْعَلِيْنَ = engkau (pr) mengerjakan أَنْتُمَا فَعَلْتُمَا تَفْعَلاَنِ = kamu berdua mengerjakan أَنْتُمْ فَعَلْتُمْ تَفْعَلُوْنَ = kalian (lk) mengerjakan أَنْتُنَّ فَعَلْتُنَّ تَفْعَلْنَ = kalian (pr) mengerjakan هُوَ فَعَلَ يَفْعَلُ = dia (lk) mengerjakan هِيَ فَعَلَتْ تَفْعَلُ = dia (pr) mengerjakan هُمَا فَعَلاَ يَفْعَلاَنِ = mereka berdua (lk) mengerjakan هُمَا فَعَلَتَا تَفْعَلاَنِ = mereka berdua (pr) mengerjakan هُمْ فَعَلُوْايَفْعَلُوْنَ = mereka (lk) mengerjakan هُنَّ فَعَلْنَ يَفْعَلْنَ = mereka (pr) mengerjakan Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH ( جُمْلَة فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ ).a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:اَلْمُسْلِمُ دَخَلَ الْمَسْجِدَ= muslim itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَةُ دَخَلَتِ الْمَسْجِدَ= muslimah itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَانِ دَخَلاَ الْمَسْجِدَ= dua muslim itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَتَانِ دَخَلَتَا الْمَسْجِدَ= dua muslimah itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمُوْنَ دَخَلُوا الْمَسْجِدَ= kaum muslimin memasuki masjid اَلْمُسْلِمَاتُ دَخَلْنَ الْمَسْجِدَ= kaum muslimat memasuki masjid Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:اَلْمُسْلِمُ يَدْخُلُ الْمَسْجِدَ= muslim itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَةُ تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ= muslimah itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَانِ يَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ= dua muslim itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمَتَانِ تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ= dua muslimah itu memasuki masjid اَلْمُسْلِمُوْنَ يَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ= kaum muslimin memasuki masjid اَلْمُسْلِمَاتُ يَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ= kaum muslimat memasuki masjid b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf Ta Ta'nits ( ت تَأْنِيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:دَخَلَ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ= muslim itu memasuki masjid دَخَلَتِ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ= muslimah itu memasuki masjid دَخَلَ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ= dua muslim itu memasuki masjid دَخَلَتِ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ= dua muslimah itu memasuki masjid دَخَلَ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ= kaum muslimin memasuki masjid دَخَلَتِ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ= kaum muslimat memasuki masjid
يَدْخُلُ اَلْمُسْلِمُ الْمَسْجِدَ= muslim itu memasuki masjid تَدْخُلُ الْمُسْلِمَةُ الْمَسْجِدَ= muslimah itu memasuki masjid يَدْخُلُ الْمُسْلِمَانِ الْمَسْجِدَ= dua muslim itu memasuki masjid تَدْخُلُ الْمُسْلِمَتَانِ الْمَسْجِدَ= dua muslimah itu memasuki masjid يَدْخُلُ الْمُسْلِمُوْنَ الْمَسْجِدَ= kaum muslimin memasuki masjid تَدْخُلُ الْمُسْلِمَاتُ الْمَسْجِدَ= kaum muslimat memasuki masjid 2) Untuk Fa'il lainnya ( أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا )tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.Fi'il Madhy Fi'il Mudhari'دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ (أَنَا) أَدْخُلُ الْمَسْجِدَ saya telah memasuki masjid saya memasuki masjid دَخَلْنَا الْمَسْجِدَ (نَحْنُ) نَدْخُلُ الْمَسْجِدَ kami telah memasuki masjid kami memasuki masjid دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ (أَنْتَ) تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ engkau telah memasuki masjid engkau memasuki masjidدَخَلْتِ الْمَسْجِدَ (أَنْتِ) تَدْخُلِيْنَ الْمَسْجِدَ engkau (pr) telah memasuki masjid engkau (pr) memasuki masjid دَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ (أَنْتُمَا) تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ kamu berdua telah memasuki masjid kamu berdua memasuki masjid دَخَلْتُمُ الْمَسْجِدَ (أَنْتُمْ) تَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ kalian (lk) telah memasuki masjid kalian (lk) memasuki masjid دَخَلْتُنَّ الْمَسْجِدَ (أَنْتُنَّ) تَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ kalian (pr) telah memasuki masjid kalian (pr) memasuki masjid
-------------------------------------فِعْل اْلأمْر
FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتِ - أَنْتَ .
Fa'ilFi'il Amar Tarjamah أَنْتَ اِفْعَلْ = (engkau -lk) kerjakanlah!أَنْتِ اِفْعَلِيْ = (engkau -pr) kerjakanlah! أَنْتُمَا اِفْعَلاَ = (kamu berdua) kerjakanlah! أَنْتُمْ اِفْعَلُوْا = (kalian -lk) kerjakanlah! أَنْتُنَّ اِفْعَلْنَ = (kalian -pr) kerjakanlah! Contoh dalam kalimat: dari fi'il عَمِلَ (= beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ = bekerjalah untuk akhiratmu (lk) اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ = bekerjalah untuk akhiratmu (pr)اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا = bekerjalah untuk akhirat kamu berduaاِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
أَقِمْ صَلاَتَكَ = dirikanlah shalatmu (lk)أَقِمِيْ صَلاَتَكِ = dirikanlah shalatmu (pr) أَقِمَا صَلاَتَكُمَا = dirikanlah shalat kamu berdua أَقِيْمُوْا صَلاَتَكُمْ = dirikanlah shalat kalian (lk) أَقِمْنَ صَلاَتَكُنَّ = dirikanlah shalat kalian (pr) Dari fi'il كَبَّرَ (=membesarkan) menjadi Fi'il Amar:كَبِّرْ رَبَّكَ= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk) كَبِّرِيْ رَبَّكِ = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr) كَبِّرَا رَبَّكُمَا = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua كَبِّرُوْا رَبَّكُمْ = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk) كَبِّرْنَ رَبَّكُنَّ = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr) Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:الصَّلاَةَ + أَقِمْ = أَقِمِ الصَّلاَةَ (=shalat) (=dirikanlah) (=dirikanlah shalat) Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits
-------------------------------------فِعْل النَّهْي
FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)
Fa'il Fi'il Amar Fi'il Nahy Tarjamah أَنْتَ اِفْعَلْ لاَ تَفْعَلْ= jangan (engkau -lk) kerjakanأَنْتِ اِفْعَلِيْ لاَ تَفْعَلِيْ = jangan (engkau -pr) kerjakan أَنْتُمَا اِفْعَلاَ لاَ تَفْعَلاَ = jangan (kamu berdua) kerjakan أَنْتُمْ اِفْعَلُوْا لاَ تَفْعَلُوْا = jangan (kalian -lk) kerjakan أَنْتُنَّ اِفْعَلْنَ لاَ تَفْعَلْنَ = jangan (kalian -pr) kerjakan Contoh dalam kalimat:Dari fi'il خَافَ (= takut) dan fi'il حَزِنَ (= sedih) menjadi Fi'il Nahy:لاَ تَخَفْ وَلاَ تَحْزَنْ = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedihلاَ تَخَافِيْ وَلاَ تَحْزَنِيْ = jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih لاَ تَخَافَا وَلاَ تَحْزَنَا = jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا = jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih لاَ تَخَفْنَ وَلاَ تَحْزَنَّ = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih -------------------------------------فِعْل مَعْلُوْم - فِعْل مَجْهُوْل
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
ضَرَبَ عُمَرُ ضُرِبَ عُمَرُ (= Umar memukul) (= Umar dipukul)
Fi'il ضُرِبَ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il ( نَائِبُ الْفَاعِل ) atau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.Fi'il Madhy Fi'il Mudhari' Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul فَعَلَفُعِلَيَفْعَلُيُفْعَلُContoh-contoh dalam kalimat:Fi'il Madhy أَمَرَ (=memerintah) menjadi Fi'il Majhul أُمِرَ (=diperintah):
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ= aku diperintah agar menyembah Allahأُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ = kami diperintah agar menyembah Allah أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah أُمِرْتِ أَنْ تَعْبُدِي اللهَ= engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah أُمِرْتُمَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ= kamu berdua diperintah agar menyembah Allahأُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ= kalian (lk) diperintah agar menyembah Allahأُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah أُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah أُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ = mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah أُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah أُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah Fi'il Mudhari' يَعْرِفُ (=mengenal) menjadi Fi'il Majhul يُعْرَفُ (=dikenal):أُعْرَفُ بِكَلاَمِيْ= aku dikenal dari bicarakuنُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا = kami dikenal dari bicara kami تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ = engkau (lk) dikenal dari bicaramu تُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ = engkau (pr) dikenal dari bicaramuتُعْرَفَانِ بِكَلاَمِكُمَا= kamu berdua dikenal dari bicara kamu berduaتُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ= kalian (lk) dikenal dari bicara kalianتُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ = kalian (pr) dikenal dari bicara kalianيُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ = dia (lk) dikenal dari bicaranya تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا = dia (pr) dikenal dari bicaranya يُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka يُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka يُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ = mereka (pr) dikenal dari bicara mereka Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits-------------------------------------حَرْفHarf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
HARF (Kata Tugas)
Contoh Harf: وَ (=dan), مِنْ (=dari), عَنْ (=dari), إِلَى (=ke, kepada), فِيْ (=di, dalam), حَتَّى (=hingga), لاَ (=tidak, tidak ada), إِنْ (=jika), dan lain-lain.Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti بِـ (=dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
أَعُوْذُ بِاللهِ= aku berlindung kepada Allah كَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا= cukuplah Allah (sebagai) saksi
a) ATHAF (عَطْف) atau Kata Sambung (=dan). Contoh:
ذَهَبَ أَحْمَدُ وَعَلِيٌّ= Ahmad dan Ali telah pergi
وَالْعَصْرِ= demi waktu (Ashar)Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.3. Harf Lam لـ juga mempunyai beberapa fungsi:
a) MILIK (مِلْك) atau kepunyaan.Contoh:
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi
أَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ لِلتَّعْلِيْمِ = saya pergi ke sekolah untuk belajar
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ= hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)d) TAUKID (تَوْكِيْد) atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:لَأَقُوْلُ قَوْلَ الْحَقِّ = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar4. NUN TAUKID ( نُوْن تَوْكِيْد ) atau "Nun Penegasan" adalah huruf Nun Tasydid yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau memperkuat maknanya. Perhatikan contoh di bawah ini:لَأَقُوْلَنَّ قَوْلَ الْحَقِّ= sungguh aku pasti akan mengatakan perkataan yang benarلَتُبْلَوُنَّ فِيْ أَمْوَالِكُمْ= sungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan) harta kalian4. Harf إِنْ mempunyai dua macam arti:a) Berarti "jika". Contoh:إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ= jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan menolong kalian.
إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ تَكْذِبُوْنَ= tidak lain kalian hanyalah berdusta
a. NAFY (نَفْي) atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ= tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
لاَ تَعْبُدُوْا إِلاَّ اللهَ = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
أَدَوَاتُ الاِسْتِفْهَام
ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam kalimat beserta contoh jawabannya:Kata TanyaContoh Kalimat Tanya Contoh Jawaban هَلْ / أَ هَلْ أََنْتَ مَرِيْضٌ ؟ لاَ، أَنَا فِيْ صِحَّةٍ (=apakah)(=apakah engkau sakit?)(=tidak, saya sehat)مَاذَا / مَامَاذَا تَكْتُبُ ؟أَكْتُبُ رِسَالَةً(=apa)(=apa yang kau tulis?) (=aku menulis surat)مَنْ ذَا / مَنْمَنْ كَتَبَ هَذَا ؟ أَحْمَدُ كَتَبَ هَذَا (=siapa)(=siapa yang menulis ini?)(=Ahmad yang menulis ini) أَيَّةُ / أَيُّأَيُّ قَلَمٍ تُحِبُّ ؟ أُحِبُّ قَلَمَ اْلأَسْوَدِ (=yang mana)(=pena yang mana kau suka?) (=aku suka pena yang hitam) مَتَىمَتَى تَذْهَبُ ؟ أَذْهَبُ غَدًا(=kapan)(=kapan engkau pergi?)(=aku pergi besok) أَيْنَأَيْنَ تَذْهَبُ ؟أَذْهَبُ إِلَى الْقَرْيَةِ (=dimana)(=dimana engkau pergi?)(=aku pergi ke kampung) كَيْفَكَيْفَ تَذْهَبُ ؟ أَذْهَبُ بِالْحَافِلَةِ (=bagaimana)(=bagaimana engkau pergi?)(=aku pergi dengan bus)كَمْكَمْ يَوْمًا تَذْهَبُ ؟ أَذْهَبُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ (=berapa)(=berapa hari engkau pergi?)(=aku pergi selama tiga hari)لِمَاذَا / لِمَالِمَاذَا تَأَخَّرْتَ ؟الطَّرِيْقُ مُزْدَحِمَةٌ(=mengapa)(=mengapa kau terlambat?) (=jalanan macet) لِمَلِمَ سَأَلْتَ ذَلِكَ ؟ حَقِيْقَةً لاَ أَفْهَمُ (=kenapa)(=kenapa kau bertanya itu?) (=sungguh aku tidak paham) لِمَنْلِمَنْ هَذَا الْقَلَمُ ؟هَذَا قَلَمُ أَحْمَدِ (=punya siapa)(=kepunyaan siapa pena ini?)(=ini pena Ahmad) اِسْم جَامِد
ISIM JAMID
1. ISIM JAMID ( اِسْم جَامِد ) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain.
2. ISIM MUSYTAQ ( اِسْم مُشْتَق ) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.
Isim Jamid terbagi dua:
a) ISIM DZAT ( اِسْم ذَات ) atau ISIM JINS ( اِسْم جِنْس )
Contoh: رَجُلٌ (=orang), أَسَدٌ (=singa), نَهْرٌ (=sungai)
b) ISIM MA'NA ( اِسْم مَعْنَى ) atau MASHDAR ( مَصْدَر )
Contoh: عِلْمٌ (=ilmu), عَدْلٌ (=keadilan), شَجَاعَةٌ (=keberanian)
Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:أُرِيْدُ أَنْ أُصَلِّيْ (= aku ingin shalat) --> أُصَلِّي (= aku shalat) : Fi'il
أُرِيْدُ صَلاَةً (= aku ingin shalat) --> صَلاَة (= shalat) : Mashdar (Isim)Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN (وَزْن) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:WazanPerubahan dari Fi'il ke MashdarTarjamahفَعْلٌ نَصَرَ - يَنْصُرُ - نَصْرٌ= menolong فِعْلٌ ذَكَرَ - يَذْكُرُ - ذِكْرٌ= mengingat, menyebut فُعَالٌ بَكَى - يَبْكِيَ - بُكَاءٌ= menangis فِعَالٌ قَامَ - يَقُوْمُ - قِيَامٌ= berdiri فُعُوْلٌ سَجَدَ - يَسْجُدُ - سُجُوْدٌ= bersujud إِفْعَالٌ أَطْعَمَ - يُطْعِمُ - إِطْعَامٌ= memberi makan فِعَالَةٌ زَرَعَ - يَزْرَعُ - زِرَاعَةٌ= bertani تَعْفِيْلٌ عَلَّمَ - يُعَلِّمُ - تَعْلِيْمٌ= mengajar, memberitahu تَفْعِلَةٌ ذَكَّرَ - يُذَكِّرُ - تَذْكِرَةٌ= mengingatkan
اِسْم مُشْتَقIsim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:
ISIM MUSYTAQ
1. ISIM FA'IL ( اِسْم فَاعِل ) atau Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan).
Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:
a) فَاعِلٌ bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf)
b) مُفْعِلٌ bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf
Fi'il Isim Fa'il عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui) عَالِمٌ (=yang mengetahui)نَامَ - يَنَامُ (=tidur)نَائِمٌ (=yang tidur) أَكَلَ - يَأْكُلُ (=makan)آكِلٌ (=yang makan) أَسْلَمَ - يُسْلِمُ (=menyerah)مُسْلِمٌ (=yang menyerah) أَنْفَقَ - يُنْفِقُ (=berinfak)مُنْفِقٌ (=yang berinfak)اِسْتَغْفَرَ - يَسْتَغْفِرُ (=mohon ampun)مُسْتَغْفِرٌ (=yang mohon ampun)
Fi'ilIsim Fa'il Isim Mubalaghah عَلِمَ-يَعْلَمُعَالِمٌ عَلِيْمٌ / عَلاَّمٌ (=yang sangat mengetahui)غَفَرَ-يَغْفِرُ غَافِرٌغَفُوْرٌ / غَفَّارٌ (=yang suka mengampuni)نَامَ-يَنَامُ نَائِمٌ نَئِيْمٌ / نَوَّامٌ (=yang banyak tidur) أَكَلَ-يَأْكُلُ آكِلٌأَكِيْلٌ / أَكَّالٌ (=yang banyak makan)
Fi'ilIsim Fa'il Sifat Musyabbahahفَرِحَ-يَفْرَحُ (=senang) فَارِحٌفَرِحٌ (=orang senang) عَمِيَ-يَعْمَى (=buta)عَامِيٌأَعْمَى (=orang buta) مَاتَ-يَمُوْتُ (=mati)مَائِتٌمَيِّتٌ (= orang mati) جَاعَ-يَجُوْعُ (=lapar)جَائِعٌجَوْعَانٌ (= orang kelaparan)
Fi'il Isim Maf'ulغَفَرَ - يَغْفِرُ (=mengampuni) مَغْفُوْرٌ (=yang diampuni) عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui) مَعْلُوْمٌ (=yang diketahui)بَاعَ - يَبِيْعُ (=menjual) مَبِيْعٌ (=yang dijual)قَالَ - يَقُوْلُ (=berkata)مَقَالٌ (=yang diucapkan)4. ISIM TAFDHIL ( اِسْم تَفْضِيْل ) ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah: أَفْعَلُ . Contoh:Isim Fa'il Isim Mubalaghah Isim Tafdhil عَالِمٌ عَلِيْمٌ (=sangat mengetahui) أَعْلَمُ (=yang lebih mengetahui) كَابِرٌ كَبِيْرٌ (=sangat besar) أَكْبَرُ (=yang lebih besar) قَارِبٌ قَرِيْبٌ (=sangat dekat) أَقْرَبُ (=yang lebih dekat)فَاضِلٌ فَضِيْلٌ (=sangat utama) أَفْضَلُ (=yang lebih utama)Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:Sifat Musyabbahah Isim Tafdhil شَدِيْدٌ (=yang sangat) أَشَدُّ (=yang lebih sangat)حَقِيْقٌ (=yang berhak) أَحَقُّ (=yang lebih berhak) عَزِيْزٌ (=yang mulia)أَعَزُّ (=yang lebih mulia)5. ISIM ZAMAN ( اِسْم زَمَان ) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM MAKAN ( اِسْم مَكَان ) yaitu Isim yang menunjukkan tempat.Fi'il Isim Zaman/Makan كَتَبَ / يَكْتُبُ (=menulis) مَكْتَبٌ (=kantor)لَعِبَ / يَلْعَبُ (=bermain) مَلْعَبٌ (=tempat bermain)سَجَدَ / يَسْجُدُ (=bersujud) مَسْجِدٌ (=masjid)وَلَدَ / يَلِدُ (=melahirkan) مَوْلِدٌ (=hari kelahiran)وَعَدَ / يَعِدُ (=menjanjikan) مَوْعِدٌ (=hari yang dijanjikan)اِجْتَمَعَ / يَجْتَمِعُ (=berkumpul) مُجْتَمَعٌ (=perkumpulan, pertemuan)
Fi'il Isim Alat فَتَحَ / يَفْتَحُ (=membuka) مِفْتَاحٌ (=kunci)وَزَنَ / يَزِنُ (=menimbang) مِيْزَانٌ (=timbangan)جَلَسَ / يَجْلِسُ (=duduk) مَجْلِسٌ (=tempat duduk)جَهَرَ / يَجْهَرُ (=nyaring) مِجْهَرٌ (=pengeras suara)
فِعْل مُجَرَّدMenurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:
FI'IL MUJARRAD
1. FI'IL MUJARRAD ( فِعْل مُجَرَّد ) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli.
2. FI'IL MAZID ( فِعْل مَزِيْد ) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan.
Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI ( فِعْل مُجَرَّد ثُلاَثِي ) dan mempunyai enam wazan ( وَزْن ) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:
1. فَعَلَ - يَفْعُلُ misalnya: نَصَرَ - يَنْصُرُ (=menolong)
2. فَعَلَ - يَفْعِلُ misalnya: جَلَسَ - يَجْلِسُ (=duduk)
3. فَعَلَ - يَفْعَلُ misalnya: فَتَحَ - يَفْتَحُ (=membuka)
4. فَعِلَ - يَفْعَلُ misalnya: عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui)
5. فَعُلَ - يَفْعُلُ misalnya: كَثُرَ - يَكْثُرُ (=menjadi banyak)
6. فَعِلَ - يَفْعِلُ misalnya: حَسِبَ - يَحْسِبُ (=menghitung)
Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i ( فِعْل مُجَرَّد رُبَاعِي ) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu: فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ .
Contoh: تَرْجَمَ - يُتَرْجِمُ (=menerjemahkan), وَسْوَسَ - يُوَسْوِسُ (=membisikkan waswas), زَلْزَلَ - يُزَلْزِلُ (=menggoncang-goncangkan).
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan al-Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masing -------------------------------------
فِعْل مَزِيْدFi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:
FI'IL MAZID
1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:a. أَفْعَلَ - يُفْعِلُ (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid دَخَلَ - يَدْخُلُ (=masuk)أَدْخَلَ - يُدْخِلُ (=memasukkan)خَرَجَ - يَخْرُجُ (=keluar) أَخْرَجَ - يُخْرِجُ (=mengeluarkan) رَسَلَ - يَرْسُلُ (=lepas)أَرْسَلَ - يُرْسِلُ (=melepas, mengirim)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid قَدِمَ - يَقْدِمُ (=datang) قَدَّمَ - يُقَدِّمُ (=mendatangkan)عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui) عَلَّمَ - يُعَلِّمُ (=mengajar)نَزَلَ - يَنْزِلُ (=turun)نَزَّلَ - يُنَزِّلُ (=menurunkan)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid قَتَلَ - يَقْتُلُ (=membunuh) قَاتَلَ - يُقَاتِلُ (=berperang)فَرَقَ - يَفْرَقُ (=memisah) فَارَقَ - يُفَارِقُ (=berpisah)سَبَقَ - يَسْبِقُ (=mendahului)سَابَقَ - يُسَابِقُ (=berlomba)
a. اِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid طَلَقَ - يَطْلِقُ (=menceraikan) اِنْطَلَقَ - يَنْطَلِقُ (=pergi)فَطَرَ - يَفْطِرُ (=membelah) اِنْفَطَرَ - يَنْفَطِرُ (=terbelah) قَلَبَ - يَقْلِبُ (=membalik) اِنْقَلَبَ - يَنْقَلِبُ (=terbalik)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid جَمَعَ - يَجْمَعُ (=mengumpulkan) اِجْتَمَعَ - يَجْتَمِعُ (=berkumpul)نَشَرَ - يَنْشُرُ (=menyebarkan)اِنْتَشَرَ - يَنْتَشِرُ (=tersebar) لَمَسَ - يَلْمِسُ (=meraba)اِلْتَمَسَ - يَلْتَمِسُ (=meraba-raba) c. اِفْعَلَّ - يَفْعَلُّ (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid بَيَضَ - يَبِيْضُ (=putih) اِبْيَضَّ - يَبْيَضُّ (=memutih) حَمُرَ - يَحْمِرُ (=merah)اِحْمَرَّ - يَحْمَرُّ (=memerah) سَوِدَ - يَسْوِدُ (= hitam)اِسْوَدَّ - يَسْوَدُّ (=menghitam) d. تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid حَسَدَ - يَحْسُدُ (=dengki) تَحَاسَدَ - يَتَحَاسَدُ (=saling dengki) عَرَفَ - يَعْرِفُ (=kenal)تَعَارَفَ - يَتَعَارَفُ (=saling kenal) سَأَلَ - يَسْأَلُ (= bertanya)تَسَائَلَ - يَتَسَائَلُ (=saling bertanya)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui) تَعَلَّمَ - يَتَعَلَّمُ (=belajar) كَبُرَ - يَكْبِرُ (=besar)تَكَبَّرَ - يَتَكَبَّرُ (=membesarkan diri) فَكَرَ - يَفْكِرُ (= berfikir)تَفَكَّرَ - يَتَفَكَّرُ (=memusatkan fikiran)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid غَفَرَ - يَغْفِرُ (=mengampuni) اِسْتَغْفَرَ - يَسْتَغْفِرُ (=mohon ampun) قَبِلَ - يَقْبَلُ (=menerima)اِسْتَقْبَلَ - يَسْتَقْبِلُ (=menghadap) خَرَجَ - يَخْرُجُ (= keluar)اِسْتَخْرَجَ - يَسْتَخْرِجُ (=minta keluar) إِعْرَاب اْلاِسْم
I'RAB ISIM
1. I'RAB RAFA' ( رَفْع ) atau Subjek; dengan tanda pokok: Dhammah ( ُ )
2. I'RAB NASHAB ( نَصْب ) atau Objek; dengan tanda pokok: Fathah ( َ )
3. I'RAB JARR ( جَرّ ) atau Keterangan; dengan tanda pokok: Kasrah ( ِ )Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:جَاءَ الطُّلاَّبُ = datang siswa-siswa رَأَيْتُ الطُّلاَّبَ= aku melihat siswa-siswaسَلَّمْتُ عَلَى الطُّلاَّبِ= aku memberi salam kepada siswa-siswaIsim الطُّلاَّب (=siswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga macam I'rab:1) I'rab Rafa' (Subjek) dengan tanda Dhammah di huruf akhirnya ( الطُّلاَّبُ )
2) I'rab Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di huruf akhirnya ( الطُّلاَّبَ )
3) I'rab Jarr (Keterangan) dengan tanda Kasrah di huruf akhirnya ( الطُّلاَّبِ )Alamat I'rab seperti ini dinamakan Alamat Ashliyyah (عَلاَمَات اْلأَصْلِيَّة) atau tanda-tanda asli (pokok).Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata. Dalam hal ini, Isim terbagi dua:1) ISIM MU'RAB ( اِسْم مُعْرَب ) yaitu Isim yang bisa mengalami I'rab. Kebanyakan Isim adalah Isim Mu'rab artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung kedudukannya dalam kalimat.
2) ISIM MABNI ( اِسْم مَبْنِي ) yaitu Isim yang tidak terkena kaidah-kaidah I'rab. Yang termasuk Isim Mabni adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata Tunjuk), Isim Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham (Kata Tanya).
Perhatikan contoh Isim Mabni dalam kalimat-kalimat di bawah ini:
جَاءَ هَؤُلاَءِ= datang (mereka) iniرَأَيْتُ هَؤُلاَءِ = aku melihat (mereka) ini سَلَّمْتُ عَلَى هَؤُلاَءِ = aku memberi salam kepada (mereka) ini
Bila anda telah memahami baik-baik tentang pengertian I'rab dan tanda-tanda aslinya, marilah kita melanjutkan pelajaran tentang Isim Mu'rab
- -----------------------------------------اِسْم مَرْفُوْعIsim yang mengalami I'rab Rafa' dinamakan Isim Marfu' yang terdiri dari:
ISIM MARFU'
1) Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah Ismiyyah (Kalimat Nominal). Perhatikan contoh-contoh Jumlah Ismiyyah di bawah ini:اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ= rumah itu besarاَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ جَمِيْلٌ = rumah itu besar (lagi) indah اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ جَمِيْلٌ = rumah besar itu indahاَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ جَمِيْلٌ غَالٌ = rumah besar itu indah (lagi) mahal
2) Fa'il (Subjek Pelaku) atau Naib al-Fa'il (Pengganti Subjek Pelaku) pada Jumlah Fi'liyyah (Kalimat Verbal). Contoh:
جَاءَ مُحَمَّدٌ= Muhammad datangيَغْلِبُ عُمَرُ = Umar menang يُغْلَبُ الْكَافِرُ = orang kafir itu dikalahkanلُعِنَ الشَّيْطَانُ = syaitan itu dilaknat
عُمَرُ (=Umar) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah
الْكَافِرُ (=orang kafir) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
الشَّيْطَانُ (=syaitan) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
-----------------------------------------
اِسْم مَنْصُوْب
ISIM MANSHUBIsim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub. Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim selain Fa'il atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.1) MAF'UL (مَفْعُوْل) yakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek Penderita).
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ = Muhammad membaca al-Quranالقُرْآنَ (= al-Quran) --> Maf'ul --> Manshub dengan tanda fathah.2) MASHDAR ( مَصْدَر ) yakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi untuk menjelaskan atau menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلاً= Muhammad membaca al-Quran dengan tartil (perlahan-lahan)
3) HAL ( حَال ) ialah Isim yang berfungsi untuk menjelaskan keadaan Fa'il atau Maf'ul ketika berlangsungnya pekerjaan.قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ خَاشِعًا= Muhammad membaca al-Quran dengan khusyu'
4) TAMYIZ ( تَمْيِيْز ) ialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari Fi'il dalam hubungannya dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ عِبَادَةً= Muhammad membaca al-Quran sebagai suatu ibadah
5) ZHARAF ZAMAN (ظَرْف زَمَان) atau Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN (ظَرْف مَكَان) atau Keterangan Tempat.
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ لَيْلاً= Muhammad membaca al-Quran pada suatu malam
Diantara Zharaf Zaman: يَوْمَ (=pada hari), اَلْيَوْمَ (=pada hari ini), لَيْلاً (=pada malam hari), نَهَارًا (=pada siang hari), صَبَاحًا (=pada pagi hari), مَسَاءً (=pada sore hari), غَدًا (=besok), اْلآنَ (=sekarang), dan sebagainya.
Diantara Zharaf Makan: أَمَامَ (=di depan), خَلْفَ (=di belakang), وَرَاءَ (=di balik), فَوْقَ (=di atas), تَحْتَ (=di bawah), عِنْدَ (=di sisi), حَوْلَ (=di sekitar), بَيْنَ (=di antara), جَانِبَ (=di sebelah), dan sebagainya.
6) Mudhaf yang berfungsi sebagai MUNADA (مُنَادَى) atau Seruan/Panggilan.
رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah) adalah Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bila berfungsi sebagai Munada, maka kata رَسُوْل (=Rasul) sebagai Mudhaf menjadi Manshub.يَا رَسُوْلَ اللهِ= Wahai Rasul Allah Sedangkan bila Munada itu adalah Isim Mufrad yang bukan merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih, maka Isim tersebut tetap dalam bentuk Marfu'. Contoh:يَا مُحَمَّدُ= Wahai Muhammad 7) MUSTATSNA ( مُسْتَثْنَى ) atau Perkecualian ialah Isim yang terletak sesudah ISTITSNA (اِسْتِثْنَى ) atau Pengecuali. Contoh:حَضَرَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا= para siswa telah hadir kecuali Zaid
زَيْدًا (=Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda Fathah
Kata-kata yang biasa menjadi Istitsna antara lain:
إِلاَّ - غَيْرَ - سِوَى - خَلاَ - عَدَا - حِشَا
Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.
Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa menjadi Marfu' dalam keadaan sebagai berikut:
a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:
مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدٌ= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid
b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya tidak disebutkan sedangkan Mustatsna itu berkedudukan sebagai Fa'il maka ia harus mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi Marfu'. Contoh:
مَا قَامَ إِلاَّ زَيْدٌ= tidak berdiri kecuali Zaid
اِسْم مَجْرُوْرIsim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari:
ISIM MAJRUR
1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: بِ (=dengan), لِ (=untuk), فِيْ (=di, dalam), عَلَى (=atas), إِلَى (=ke), مِنْ (=dari), كَـ (=bagai), حَتَّى (=hingga), وَ / تَـ untuk sumpah (=demi ...).Perhatikan contoh-contoh berikut:أَعُوْذُ بِاللهِ = aku berlindung kepada Allah أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ = aku shalat di masjidوَالْعَصْرِ = demi masa! الله / الْمَسْجِد/ الْعَصْر pada kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena didahului/dimasuki oleh Harf Jarr. Tanda Majrurnya adalah Kasrah.2) Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul Allah) --> رَسُوْلُ [Mudhaf], اللهِ [Mudhaf Ilaih]
أَهْلُ الْكِتَابِ (=ahlul kitab) --> أَهْلُ [Mudhaf], الْكِتَابِ [Mudhaf Ilaih]Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ= berkata Rasul Allahأُحِبُّ رَسُوْلَ اللهِ= saya mencintai Rasul Allahنُؤْمِنُ بِرَسُوْلِ اللهِ = kami beriman kepada Rasul Allah
3) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.
يَجْلِسُوْنَ أَمَامَ الْبَيْتِ= mereka duduk-duduk di depan rumahأَقُوْمُ تَحْتَ الشَّجَرَةِ= aku berdiri di bawah pohon Dalam contoh di atas, Isim الْبَيْتِ (=rumah) dan Isim الشَّجَرَةِ (=pohon) adalah Isim Majrur dengan tanda Kasrah karena terletak sesudah Zharaf أَمَامَ (=di depan) dan تَحْتَ (=di bawah). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut merupakan Mudhaf sedang Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf Ilaih.Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
-----------------------------------------
إِنَّ وَ كَانَ وَ أَخَوَاتُهُمَاKata إِنَّ (=sesungguhnya) dan كَانَ (=adalah) serta kawan-kawannya sedikit mengubah kaidah I'rab yang telah kita pelajari sebelumnya sebagai berikut:
"INNA" DAN "KANA" SERTA "KAWAN-KAWANNYA"
1) Bila Harf إِنَّ (=sesungguhnya) atau kawan-kawannya memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah ataupun Jumlah Fi'liyyah maka Mubtada' atau Fa'il yang asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub. Perhatikan contoh di bawah ini:
Jumlah tanpa InnaJumlah dengan Innaاَلْبَيْتُ كَبِيْرٌإِنَّ الْبَيْتَ كَبِيْرٌ(=rumah itu besar)(=sesungguhnya rumah itu besar)اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ غَالٌ لَكِنَّ اَلْبَيْتَ الْكَبِيْرَ غَالٌ(=rumah besar itu mahal)(=akan tetapi rumah besar itu mahal)نَصَرَ اللهُ الْمُؤْمِنَلَعَلَّ اللهَ يَنْصُرُ الْمُؤْمِنَ(=Allah menolong mukmin) (=semoga Allah menolong mukmin)Yang termasuk kawan-kawan إِنَّ antara lain:2) Bila Fi'il كَانَ (=adalah) atau kawan-kawannya memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah maka Khabar yang asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub.
أَنَّ (=bahwasanya), كَأَنَّ (=seolah-olah), لَكِنَّ (=akan tetapi), لَعَلَّ (=agar supaya), لَيْتَ (=andaisaja), لاَ (=tidak, tidak ada).
Jumlah tanpa KanaJumlah dengan Kanaاَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ كَانَ الْبَيْتُ كَبِيْرًا (=rumah itu besar)(=adalah rumah itu besar)اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ جَمِيْلٌ ظَلَّ الْبَيْتُ كَبِيْرًا جَمِيْلاً (=rumah itu besar lagi cantik) (=jadilah rumah itu besar lagi cantik)مُحَمَّدٌ سَعِيْدٌمَا زَالَ مُحَمَّدٌ سَعِيْدًا (=Muhammad bahagia)(=Muhammad senantiasa bahagia)
أَصْبَحَ / أَضْحَى / ظَلَّ / أَمْسَى / بَاتَ / صَارَ (=menjadi),
مَا زَالَ (=senantiasa), مَا دَامَ (=selama), مَا (=tidak), لَيْسَ (=tidak).
Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
-----------------------------------------
عَلاَمَات الْفَرْعِيَّة
ALAMAT FAR'IYYAH (TANDA-TANDA CABANG)Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat Alamat Ashliyyah atau tanda-tanda asli (pokok) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah yaitu:
1) Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun ( ان )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )جَاءَ رَجُلاَنِ= datang dua orang lelaki رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ = aku melihat dua orang lelaki سَلَّمْتُ عَلَى رَجُلَيْنِ = aku memberi salam kepada dua orang lelaki 2) Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun ( ون )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ = datang kaum muslimin رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ = aku melihat kaum muslimin سَلَّمْتُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ = aku memberi salam kepada kaum muslimin
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau ( و ) di akhirnya
b. I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ا ) di akhirnya
c. I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ي ) di akhirnya
جَاءَ أَبُوْ بَكْرٍ= datang Abubakarرَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ = aku melihat Abubakar سَلَّمْتُ عَلَى أَبِيْ بَكْرٍ = aku memberi salam kepada Abubakar
-----------------------------------------
عْرَب فِعْل الْمُضَارِع
I'RAB FI'IL MUDHARI'Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda):a. Baris Dhammah: أَفْعَلُ / نَفْعَلُ / تَفْعَلُ / يَفْعَلُ
b. Huruf Nun: تَفْعَلِيْنَ / تَفْعَلاَنِ / تَفْعَلُوْنَ / يَفْعَلاَنِ / يَفْعَلُوْنَ
2) I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:
a. Baris Fathah: أَفْعَلَ / نَفْعَلَ / تَفْعَلَ / يَفْعَلَ
b. Hilangnya huruf Nun: تَفْعَلِيْ / تَفْعَلاَ / تَفْعَلُوْا / يَفْعَلاَ / يَفْعَلُوْا
Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: أَنْ (=bahwa), لَنْ (=tidak akan), إِذَنْ (=kalau begitu), كَيْ (=supaya), حَتَّى (=hingga), لـِ (=untuk).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:Fi'il Mudhari' Rafa' Fi'il Mudhari' Nashab أَنَا أَكْتُبُ الدَّرْسَ أُرِيْدُ أَنْ أَكْتُبَ الدَّرْسَ (=saya menulis pelajaran) (=saya mau menulis pelajaran)هُمْ يَدْرُسُوْنَ. هُمْ يَفْهَمُوْنَ.هُمْ يَدْرُسُوْنَ حَتَّى يَفْهَمُوْا(=mereka belajar. mereka mengerti)(=mereka belajar hingga mengerti)a. Baris Sukun: أَفْعَلْ / نَفْعَلْ / تَفْعَلْ / يَفْعَلْAdapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua kelompok:
b. Hilangnya huruf Nun: تَفْعَلِيْ / تَفْعَلاَ / تَفْعَلُوْا / يَفْعَلاَ / يَفْعَلُوْا
c. Hilangnya huruf 'Illat ( عِلَّة ) atau "huruf penyakit" yaitu ا / و / ى
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: لَمْ (=tidak), لَمَّا (=belum), لِـ/لْـ untuk perintah (=hendaklah), لاَ untuk larangan (=jangan).Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:Fi'il Mudhari' Rafa' Fi'il Mudhari' Jazm هُوَ يَدْرُسُ وَهُوَ يَفْهَمُلَمْ يَدْرُسْ وَلَمْ يَفْهَمْ(=dia belajar, dia mengerti) (=dia belum belajar dan dia belum mengerti)أَنْتُمْ تَدْخُلُوْنَ بَيْتِيْلاَ تَدْخُلُوْا بَيْتِيْ(=kalian memasuki rumahku) (=jangan memasuki rumahku)2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il yaitu: إِنْ (=jika), مَنْ (=siapa), مَا (=apa), مَهْمَا (=jangan), مَتَى (=kapan), أَيَّانَ (=kapan), أَيْنَ (=dimana), أَيْنَمَا (=dimana saja), أَنَّى (=darimana), حَيْثُمَا (=darimana saja), كَيْفَمَا (=bagaimana saja), أَيُّ (=yang mana).Contoh I :أَنْتَ تَعْمَلُ بِعَمَلٍ ؛ أَنْتَ تُجْزَى بِهِ (=engkau mengerjakan suatu pekerjaan; engkau akan dibalas dengannya) إِنْ تَعْمَلْ بِعَمَلٍ تُجْزَ بِهِ (=jika engkau mengerjakan suatu pekerjaan, engkau akan dibalas dengannya)Contoh II :هُوَ يُؤْمِنُ بِاللهِ ؛ اللهُ يَهْدِيْ قَلْبَهُ(=dia beriman kepada Allah; Allah menunjuki hatinya) مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ (=siapa yang beriman kepada Allah, Dia akan menunjuki hatinya) Contoh III :أَنْتُمْ تَفْعَلُوْنَ مِنْ خَيْرٍ ؛ اللهُ يَعْلَمُهُ(=kalian melakukan suatu kebaikan; Allah mengetahuinya) مَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللهُ(=kebaikan apa saja yang kalian lakukan, Allah mengetahuinya) Contoh IV :أَنْتُمْ تَتَّقُوْنَ اللهَ ؛ أَنْتُمْ تُفْلِحُوْنَ (=kalian bertaqwa kepada Allah; kalian beruntung)مَتَى تَتَّقُوا اللهَ تُفْلِحُوْا(=kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian bertuntung) Contoh V :هُمَا يَذْهَبَانِ ؛ هُمَا يُخْدَمَانِ (=mereka berdua pergi; mereka berdua dilayani)أَيْنَمَا يَذْهَبَا يُخْدَمَا(=kemana saja mereka berdua pergi, akan dilayani) Contoh VI :أَنْتَ تَقْرَأُ كِتَابًا ؛ تَسْتَفِيْدُ مِنْهَا(=engkau membaca sebuah buku; engkau memperoleh manfaat darinya) أَيُّ كِتَابٍ تَقْرَأْ تَسْتَفِدْ(=buku apa saja yang engkau baca, engkau akan memperoleh manfaat) Hafalkan dan fahamkan baik-baik jenis-jenis I'rab Fi'il di atas!
-----------------------------------------
عَدَدMula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari 'Adad (Bilangan):
'ADAD (BILANGAN)
1 وَاحِدٌ 6 سِتُّ 2 اِثْنَانِ 7 سَبْعُ 3 ثَلاَثُ 8 ثَمَانِي 4 أَرْبَعُ 9 تِسْعُ 5 خَمْسُ 10 عَشْرُ
Bilangan 1 (وَاحِدٌ) terletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 (اِثْنَانِ) terletak di belakang Isim Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka bentuknya pun menjadi Muannats. Contoh:
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSقَلَمٌ وَاحِدٌ = sebuah pena مَجَلَّةٌ وَاحِدَةٌ = sebuah majalah قَلَمَانِ اثْنَانِ = 2 buah pena مَجَلَّتَانِ اثْنَتَانِ = 2 buah majalah
JAMAK MUDZAKKARJAMAK MUANNATSثَلاَثَةُ أَقْلاَمٍ = 3 pena ثَلاَثُ مَجَلاَّتٌ = 3 majalah أَرْبَعَةُ أَقْلاَمٍ = 4 pena أَرْبَعُ مَجَلاَّتٌ = 4 majalah خَمْسَةُ أَقْلاَمٍ = 5 pena خَمْسُ مَجَلاَّتٌ = 5 majalah سِتَّةُ أَقْلاَمٍ = 6 pena سِتُّ مَجَلاَّتٌ = 6 majalah سَبْعَةُ أَقْلاَمٍ = 7 pena سَبْعُ مَجَلاَّتٌ = 7 majalah ثَمَانِيَةُ أَقْلاَمٍ = 8 pena ثَمَانِي مَجَلاَّتٌ = 8 majalah تِسْعَةُ أَقْلاَمٍ = 9 pena تِسْعُ مَجَلاَّتٌ = 9 majalah عَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = 10 pena عَشْرُ مَجَلاَّتٌ = 10 majalah
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSأَحَدَ عَشَرَ قَلَمًا = 11 إِحْدَى عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 11 اِثْنَا عَشَرَ قَلَمًا = 12 اِثْنَتَا عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 12 ثَلاَثَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 13 ثَلاَثَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 13 أَرْبَعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 14 أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 14 خَمْسَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 15 خَمْسَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 15 سِتَّةَ عَشَرَ قَلَمًا = 16 سِتَّ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 16 سَبْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 17 سَبْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 17 ثَمَانِيَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 18 ثَمَانِيَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 18 تِسْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 19 تِسْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 19 Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim Mudzakkar maupun Muannats. Contoh:
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 20 عِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 20 ثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 30 ثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 30 أَرْبَعُوْنَ قَلَمًا = 40 أَرْبَعُوْنَ مَجَلَّةً = 40 خَمْسُوْنَ قَلَمًا = 50 خَمْسُوْنَ مَجَلَّةً = 50 Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan perubahan bentuk (Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola seperti berikut:
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSوَاحِدٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 21 وَاحِدَةُ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 21 اِثْنَانِ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 22 اِثْنَتَانِ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 22 ثَلاَثَةٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 23 ثَلاَثٌ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 23 أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 24 أَرْبَعٌ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 24 وَاحِدٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 31 وَاحِدَةُ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 31 اِثْنَانِ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 32 اِثْنَتَانِ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 32 ثَلاَثَةٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 33 ثَلاَثٌ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 33 أَرْبَعَةٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 34 أَرْبَعٌ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 34 Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan satuannya.
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSمِائَةُ قَلَمٍ = 100 مِائَةُ مَجَلَّةٍ = 100 مِائَةُ قَلَمٍ وَقَلَمٌ = 101 مِائَةُ مَجَلَّةٍ وَمَجَلَّةٌ = 101 مِائَةُ وَعَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = 110 مِائَةُ وَعَشْرُ مَجَلاَّتٍ = 110 مِائَتَا قَلَمٍ = 200 مِائَتَا مَجَلَّةٍ = 200 مِائَتَا وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 230 مِائَتَا وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 230 ثَلاَثُ مِائَةٍ قَلَمًا = 300 ثَلاَثُ مِائَةٍ مَجَلَّةٍ = 300 أَلْفُ قَلَمٍ = 1000 أَلْفُ مَجَلَّةٍ = 1000 Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit perubahan bentuk sebagai berikut:
أَوَّلُ = pertama سَادِسُ = ke enam ثَانِي = ke dua سَابِعُ = ke tujuh ثَالِثُ = ke tiga ثَامِنُ = ke delapan رَابِعُ = ke empat تَاسِعُ = ke sembilan خَمْسُ = ke lima عَاشِرُ = ke sepuluh Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar dan Muannats yang di depannya:
ISIM MUDZAKKARISIM MUANNATSالْبَابُ اْلأَوَّلُ = Bab Pertama الْغُرْفَةُ اْلأُوْلَى = Kamar Pertama الْبَابُ الثَّانِيْ = Bab Kedua الْغُرْفَةُ الثََّانِيَةُ = Kamar Keduaالْبَابُ الثَّالِثُ = Bab Ketiga الْغُرْفَةُ الثَّالِثَةُ = Kamar Ketiga الْبَابُ الرَّابِعُ = Bab Keempat الْغُرْفَةُ الرَّابِعَةُ = Kamar Keempat Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja yang mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh:
الْبَابُ الْحَادِيَ عَشَرَ = Bab Kesebelas الْبَابُ الثَّانِيَ عَشَرَ = Bab Kedua Belas الْبَابُ الْعِشْرُوْنَ = Bab Kedua Puluh الْغُرْفَةُ الثَّالِثَةُ وَالْعِشْرُوْنَ = Kamar Kedua Puluh Tiga الْغُرْفَةُ السَّادِسَةُ وَالسِّتُّوْنَ = Kamar Keenam Puluh Enam الْغُرْفَةُ الثَّامِنَةُ وَالْمِائَةُ = Kamar Keseratus Delapan Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda harus sering membaca setiap angka yang anda temukan dengan menggunakan Bahasa Arab.
----------------------------------------Selamat belajar
Semoga ilmunya barokah-
Terima kasih......
BalasHapusQobiltu ustad semogah berkah ilmunya aamiin
BalasHapusmantab ini
BalasHapus